
Yogyakarta -Pemkot Yogyakarta dan Pemerintah Daerah DIY memutuskan menguji coba semi Pedestrian Malioboro bebas kendaraan bermotor setiap Selasa Wage. Uji cobanya berbarengan dengan diliburkannya PKL di Malioboro.
Karena tak ada acara PKL dan kendaraan bermotor tak boleh melintas, Sultan ingin kekosongan semi Pedestrian Malioboro diisi dengan pentas kesenian dan budaya yang rutin digelar selapan atau 35 hari sekali tiap Selasa Wage.
"Tiap Selasa Wage itu nggak ada (PKL) jualan, kami coba selalu ngisi acara (biar) tidak sekedar kosong. Tapi bagaimana juga ada acara seni budaya, tidak hanya orang menari, tapi mungkin pameran," kata Sultan, Selasa (18/6/2019).
Dengan adanya pentas seni dan budaya tiap Selasa Wage, Sultan berharap keramaian di semi Pedestrian Malioboro tidak hanya di weekend saja. Namun di hari-hari kerja menyerupai Selasa Wage semi Pedestrian Malioboro juga tetap ramai pengunjung.
"Kalau itu nanti (pentas kesenian dan budaya) dapat jalan, ya mungkin ramainya Yogya tidak hanya weekend, gitu loh. Setiap 35 hari ya ada acara budaya sepanjang dari Teteg Sepur Yogyakarta hingga Titik Nol Km," ungkap Sultan.
"Ya nanti keinginan aku 35 hari yang akan tiba sudah... Sekarang kan juga sudah ada delapan acara desa (budaya) dari kabupaten/kota yang pentas di sini. Ada yang (pentas) sore, ada yang malam, ya kira-kira hingga jam 22.00 WIB," tutupnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon