5 Kasus Curanmor Aneka Macam Modus Terungkap D Gunungkidul, 11 Orang Dibekuk

Konferensi pers di Polres Gunungkidul (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -Polres Gunungkidul meringkus 11 tersangka kasus pencurian dengan pemberatan (curat), delapan di antaranya yaitu residivis. Selain itu, tiga dari sebelas tersangka masih di bawah umur.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady menjelaskan, dalam kurun waktu satu bulan, polisi berhasil mengungkap lima kasus curat. Dalam pengungkapan kasus itu, polisi meringkus 11 tersangka, yang terdiri atas empat komplotan, baik persekutuan seorang mahir pencuri motor maupun pembobol rumah kosong.

"Dari 11 tersangka yang diamankan, tiga di antaranya masih di bawah umur," katanya ketika jumpa pers di Polres Gunungkidul, Selasa (3/9/2019).

Fuady melanjutkan kasus pencurian yang terungkap sebagian besar yaitu kasus curanmor. Bahkan korban pencurian mulai pedagang sayur sampai pejabat Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul.

Seperti halnya pencurian motor jenis angsa milik seorang pedagang sayur di Kecamatan Nglipar pada 23 Agustus 2019. Saat itu dua tersangka berinisial MA (24), warga Kecamatan Nglipar, dan LK (32), warga Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, menggasak motor lengkap dengan kerombong sayur milik korban.

Baca juga: Pencuri Motor Ditangkap Usai Pasang Iklan di Situs Jual Beli Online

"Pengungkapan kasus yang di Nglipar terbilang cepat. Setelah korban lapor, kita pribadi bergerak dan alhasil kedua tersangka ditangkap di Piyungan ketika mau kabur ke Yogyakarta," katanya.

Selanjutnya, untuk kasus curanmor dengan korban seorang kepala bidang di Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul yang terjadi Jumat (16/8), polisi meringkus empat tersangka. Tak hanya itu, motor hasil curian WS (26) dan WN (30), keduanya warga Kecamatan Semanu, HP (28), warga Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, dan RD (21), warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, juga diamankan polisi.

"Mereka (keempat tersangka) ditangkap di sebuah tempat indekos kawasan Sleman. Modusnya, mereka pakai kunci T dan beraksi ketika korban tengah salat di masjid," ujarnya.

Sebelum pengungkapan dua kasus tersebut, polisi meringkus AW (31), warga Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, dan HS (51), warga Kecamatan Ngawen, alasannya yaitu membobol sebuah rumah di Kecamatan Ponjong dan menggasak satu unit motor pada 13 Agustus 2019.

Tak hanya itu, pada 5 Agustus 2019, polisi meringkus 3 tersangka, yakni HS (17), warga Kecamatan Ngawen, serta YL (17) dan BG (17), keduanya warga Sumatera Selatan. Mereka diringkus alasannya yaitu mencuri satu unit motor di Kecamatan Nglipar.

Baca juga: Dua Pria Ditangkap Saat Mendorong Motor Curiannya di Jakbar

"Dari legalisasi para tersangka, mereka mencuri alasannya yaitu terbelit duduk kasus ekonomi. Para pelaku kita sangkakan Pasal 363 kitab undang-undang hukum pidana dengan bahaya eksekusi maksimal 7 tahun penjara," ucapnya.

Sementara itu, Kanit Pidum Satreskrim Polres Gunungkidul Ipda Ari Widodo menambahkan, 11 tersangka yang diringkus terdiri atas 4 komplotan. Bahkan Ari menyebut sebagian besar mereka berstatus residivis.

"Total motor dari pengungkapan 5 kasus ini ada 10 unit motor. Terus dari hasil pengembangan, ternyata 8 dari 11 tersangka yaitu residivis dengan kasus yang sama," ucapnya.

Sumber detik.com