
Jakarta -KM Lintas Timur, yang hilang kontak di Selat Taliabo, Maluku Utara, membawa 16 orang. Kapal yang mengangkut semen itu sebelumnya dikabarkan membawa 20 orang.
"Info awal kita terima 20 orang, pengembangan lagi, 18 orang. Nah data terakhir, kita sudah sanggup data manifes, kita pakai manifes 16 orang," kata petugas siaga Basarnas Command Center, Kadek Dedi, dikala jumpa pers di Posko Tingkat Nasional Angkutan Idulfitri Terpadu 2019 di kantor Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2019).
"Jadi dalam pencarian masih 15 orang. Kita masih berpatokan pada manifes. Sampai sore ini kami bagi dua sektor. Untuk pencarian masih di seputar inovasi (ABK selamat) kemarin atas nama Yaqob. Dan hingga per pukul 16.00 WIB masih nihil," papar Kadek.
Kadek menyebut soal rencana ekspansi area pencarian. Namun dikala ini pencarian masih terfokus di sekitar area inovasi ABK yang selamat dan pesisir.
"Mungkin besok kita akan perluas lagi ke dekat-dekat lokasi kejadian. (Saat ini pencarian) masih di sekitar inovasi (ABK yang selamat). Satu di pinggir, di bab menyisir pinggir pantai," jelasnya.
KM Lintas Timur sebelumnya diberitakan hilang kontak di Selat Taliabo, Maluku Utara. Kapal tersebut dinakhodai Kapten Kapal Martinus Matitaputi.
Kapal pengangkut semen itu berangkat dari Bitung, Sulut, menuju Morowali, Sulteng, pada Sabtu (1/6) pukul 14.00 Wita. Dalam perjalanan, mesin kapal rusak sehingga kapten kapal mencari pelabuhan terdekat guna memperbaiki mesin.
"Setelah mesin kapal diperbaiki, KM Lintas Timur melanjutkan pelayaran. Dalam perjalanan, mesin kapal kembali rusak dan semua sistem kapal tidak berfungsi. Tingginya gelombang dan cuaca jelek menciptakan kapal oleng dan tidak sanggup dikendalikan," tutur Kepala Kantor SAR Palu Basrano, yang dikutip dari Antara, Rabu (5/6).
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon