
Yogyakarta -Seorang warga Kota Yogyakarta yang diciduk Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polisi Republik Indonesia pagi tadi. Di mata warga sekitar, laki-laki berjulukan Agus Melasi (37) sehari-hari pendiam dan baik.
"Aktivitas (Agus) di kampung menyerupai biasa. Makara tidak ada yang ganjil, hanya ia pendiam nggak banyak omong," ujar Ketua RT 43, RW 13 Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Dwi Santoso (49) Sabtu (13/4/2019).
Agus merupakan warga Kecamatan Mergangsan yang tinggal di kontrakan ibunya, Katiyah (55), di RT 43, RW 13 Prawirodirjan. Meski hanya menumpang, Agus dikenal sebagai laki-laki yang baik dan kerap bersosialisasi dengan warga.
Baca juga: 2 Pria Diciduk Aparat Bersenjata di Yogya |
"Orangnya baik, nggak ada bedanya dengan yang lain. Kalaupun ada acara kerja bakti, ada acara ibadah terutama pas Hari Jumat pagi sudah ikut bantu-bantu (di masjid). Cara berpakaiannya juga biasa," jelasnya.
Dwi tak menyangka Agus ditangkap aparat. Sementara Agus diciduk Densus 88 di Gapura Masjid Taqarruba Jalan Ireda Nomor 1A Kota Yogyakarta sekitar pukul 09.15 WIB. Ada dua orang yang diamankan aparat.
"Memang betul dua orang, tapi aku nggak tahu identitas yang satunya," tuturnya.
Sementara warga setempat, Faisal (33) membenarkan bahwa pegawanegeri yang menangkap Agus ialah Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Dia yakin alasannya ialah ada petugas yang mengenakan rompi dah menggunakan helm khas Densus 88.
"Jadi penangkapannya (Agus) jam 09.15 WIB. Penangkapannya berlangsung singkat. Tapi sekitar jam 11.00 WIB puluhan polisi berpakaian preman tiba lagi jemput istri dan anaknya (Agus)," tuturnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon