
Yogyakarta -Ketua Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Daerah spesial Yogyakarta (TKD KIK DIY), Bambang Praswanto, hemat bicara terkait kericuhan yang melibatkan simpatisan PDIP dengan warga di Kompleks Markas FPI DIY-Jateng, Minggu (7/4).
Bambang yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan DIY ini hanya menunjukkan keterangan singkat. Bahwa TKD KIK DIY dan DPD PDIP DIY mendukung perilaku Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri, dalam menangani kericuhan tersebut.
"Kami DPD (PDIP DIY) + TKD (KIK DIY) mendukung perilaku Kapolda DIY," ujar Bambang ketika dimintai konfirmasi detikcom, Senin (8/4/2019).
Simpatisan PDIP milintas di Jalan Wates untuk menghadiri kampanye terbuka Pilpres 2019 kubu 01 di Alun-alun Wates, Kulon Progo. Namun di tengah perjalanan mereka justru bersitegang dengan warga si Kompleks Markas FPI DIY-Jateng hingga terjadi kericuhan.
Terkait kejadian ini, Pengurus Pusat (PP) Tentaralangit Familia selaku organisasi sayap PDIP mengeluarkan penjelasan berisi 11 poin pernyataan. Ketua Umum PP Tentara Langit Familia, Hari, membenarkan penjelasan itu dikeluarkan organisasinya.
"Itu (klarifikasi) yang menciptakan dari kita, itu yang menciptakan dari pengurus Tentara Langit," terang Budi kepada detikcom.
Berikut penjelasan PP Tentara Langit Familia:
KLARIFIKASI PENGURUS PUSAT TENTARALANGIT FAMILIA TERKAIT BENTROKAN DI MARKAS BESAR FPI
1. Bahwasanya Tentaralangit familia pada hari Minggu 7 April 2019 melakukan aktivitas ulet mengikuti kampanye terbuka nasional di Alun-alun Wates, sesuai dari instruksi DPD PDI PERJUANGAN DIY.
2. Bahwasanya Tentaralangit familia sesuai hasil rapat koordinasi internal Pengurus Pusat, setuju memilih titik kumpul di halaman parkir belakang Hotel Jambuluwuk pukul 9.00 WIB, dimana kami sudah diberi ijin oleh pemilik lahan dan sudah berkoordinasi dengan Polsek Pakualaman.
3. Bahwasanya sempurna pukul 10.00, rombongan besar Tentaralangit familia, bekekuatan 1800an anggota, mulai berangkat menuju alun-alun Wates, sesuai rute yang sudah ditentukan menurut hasil rapat koordinasi internal, mengambil rute titik kumpul - perempatan bintaran - perempatan Gondomanan - jokteng wetan - jokteng kulon -bugisan - perempatan Patangpuluhan - perempatan Wirobrajan - jalan Wates - alun alun Wates.
4. Bahwasanya rute tersebut sudah dikoordinasikan dengan pegawapemerintah terkait dimana dalam perjalanan, Tentaralangit familia mendapat pengawalan 2 unit kendaraan beroda empat polisi, bergantian, dari Polsek Pakualaman dan Polsek Wirobrajan, hingga hingga jalan ring road.
5. Bahwasanya selama perjalanan berangkat, seluruh anggota Tentaralangit familia tertib berlalulintas, menaati rambu-rambu lalulintas, bahkan tidak ada motor belombongan di dalam rombongan kami. (Terbukti selama perjalanan berangkat dan pulang, tidak ada satupun anggota Tentaralangit familia yang terkena razia dari pegawapemerintah kepolisian).
6. Bahwasanya selepas jalan ring road, tanpa pengawalan lagi dari pegawapemerintah kepolisian, rombongan besar Tentaralangit familia terus bergerak melanjutkan perjalanan dengan tertib berlalu lintas.
7. Bahwasanya sesampainya di jalan Wates, tepatnya di depan mabes FPI, rombongan Tentaralangit familia terus bergerak menuju alun-alun Wates, hingga ketika dimana ada kegaduhan di barisan belakang rombongan.
8. Bahwasanya rombongan depan Tentaralangit familia yang sebelumnya sudah berada sekitar 100 meter melewati mabes FPI, serentak berhenti, lari kebelakang, dan mendapati bahwa barisan belakang rombongan dilempari kerikil oleh sekelompok massa yang berada di dalam gang mabes FPI, dimana beberapa diantaranya juga mengacung acungkan pedang.
9. Bahwasanya impulsif rombongan Tentaralangit familia melawan, sehingga perang batu/aksi lempar kerikil pun tidak sanggup dihindari antara Tentaralangit familia dan massa yg berada di dalam gang mabes FPI. Namun dalam kejadian agresi saling lempar ini, massa Tentaralangit familia tidak merengsek masuk ke dalam gang, tetap bertahan di luar gerbang/portal gang mabes FPI.
10. Bahwasanya agresi saling lempar kerikil tersebut berlangsung sekitar 30 menit, tidak ada agresi pengrusakan bangunan, dimana 1 kendaraan beroda empat Jeep yang kacanya pecah pun awalnya pecah diakibatkan oleh lemparan kerikil jawaban dari massa FPI sendiri, mengingat kendaraan beroda empat Jeep tersebut diparkir persis dibelakang gerbang/portal gang mabes FPI.
11. Bahwasanya selepas 30 menit, para pengurus Tentaralangit familia dibantu beberapa pegawapemerintah polisi dan Tentara Nasional Indonesia berhasil mengendalikan keadaan, anggota Tentaralangit familia pun kembali melanjutkan perjalanan menuju alun-alun Wates.
Demikian penjelasan ini kami buat , demi terciptanya suasana aman di kemudian hari, dan meluruskan gosip warta hoax yang sudah berkembang sedemikian cepatnya.
Yogyakarta, 7 April 2019
Pengurus Pusat
Tentaralangit Familia.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon