
Sleman -
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta mengamankan dua buah Jaladwara diduga peninggalan peradaban era 7-8 Masehi. Jaladwara itu sebelumnya berada di pekarangan rumah warga di Dusun Salam RT 02/RW 33, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
"Dua watu Jaladwara di Wukirsari kami amankan Senin kemarin untuk diteliti. Usianya diduga se-zaman dengan candi-candi yang ada di wilayah Sleman, antara era 7-8," kata Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta, Muhammad Taufik, ketika dihubungi wartawan, Selasa (26/3/2019).
Kedua Jaladwara itu terbuat dari watu andesit, berukuran masing-masing tinggi 45 cm, panjang 43 cm, lebar 19 cm dan tinggi 41 cm, panjang 20 cm dan lebar bawah 19 cm. Kepala atau ujung Jaladwara sudah aus, sedangkan jalan air sudah patah.
![]() |
"Jaladwara bab pancuran air, biasanya terletak di sudut-sudut candi yang bekerjasama eksklusif dengan lantai untuk mengalirkan air di lantai candi. Atau sanggup juga ditemukan di pertirtaan," terang Taufik.
Dari pekarangan rumah warga yang berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Gunung Merapi dan berada di pinggir anutan Kali Opak itu, juga terdapat sebuah lumpang batu. Namun tidak diamankan BPCB alasannya ialah belum ditemukan indikasi bekerjasama dengan Jaladwara.
Pemilik pekarangan, Sukadi (48) mengungkapkan dua Jaladwara dan lumpang watu itu sudah usang ada di pekarangan yang terletak di belakang rumahnya. Tak jauh dari lokasi Jaladwara dan lumpang, juga terdapat sebuah mata air.
"Sejak aku kecil sudah ada di pekarangan, tapi tidak tahu itu apa, hanya bentuknya ibarat reca (arca)," ujarnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon