
Magelang -Dua orang pencuri yang sudah beraksi di 28 lokasi Jawa Tengah dan DIY dibekuk polisi. Kedua pelaku mengaku memilih daerah dan waktu aksinya dengan perhitungan kalender Jawa. Ada-ada saja.
"Saya biasanya jalan dulu, terus memakai pitungan (perhitungan) Jawa. Hitungan itu berdasarkan nama kampung. Misalnya kini hari Jumat Kliwon. Jumat ada 8, Kliwon 8 dijumlah 16," kata salah seorang pelaku, Rudianto (39) kepada wartawan ketika dihadirkan dalam jumpa pers yang digelar Polres Magelang, Jumat (23/8/2019).
Pria yang merupakan warga Prambanan, Kabupaten Klaten mengaku berguru perhitungan itu dari kakeknya di Ponorogo. Rudianto beraksi bersama M Adnan Rifai (27) yang merupakan warga Sleman yang kini juga sudah ditangkap polisi.
Namun Rudianto lalu tak sengaja menerjang perhitungan yang beliau buat sendiri itu. Sehingga karenanya beliau ditangkap polisi.
Ketika itu, kisah Rudianto mengaku menghadiri sebuah program di rumah temannya yang berada di Pakis. Sedangkan temannya, Adnan terlebih dahulu ditangkap ketika bermain di rumah temannya Klaten.
"Setelah program selesai, saya ditangkap. Hitungan itu, semestinya bukan ke arah itu, tapi saya terjang," tutur Rudianto.
Dia juga menjelaskan bahwa ada pantangan yang harus beliau hindari adalah beraksi ketika bulan purnama. Karena, kata Rudianto, ketika bulan purnama bayang-bayangnya akan terlihat dari jauh.
Kabag Ops Polres Magelang, Kompol Ngadisa menambahkan bahwa Polres Magelang perkara ini terungkap berawal dari laporan salah seorang korban, Fitri Agustiningrum (39), warga Krajan, Salaman, Kabupaten Magelang. Fitri melaporkan kehilangan laptop dan tiga ponsel pada 5 Juli 2019.
"Pelaku ini melaksanakan pencurian laptop dan 3 HP dengan cara mencongkel jendela. Atas insiden ini, korban mengalami kerugian sebesar Rp15 juta," kata Ngadisa.
Dari hasil penyelidikan tersebut, kata Ngadisa, pelaku telah melaksanakan agresi serupa di beberapa tempat. Pencurian seorang hebat alat elektronik ini beraksi di 2 TKP Magelang (Tempuran dan Salaman), Boyolali 1 TKP, Klaten ada 4 TKP, Wonogiri ada 3 TKP. Kemudian di Bantul ada 10 TKP dan Sleman 11 TKP.
"Menurut pengembangan dan penyidikan target utama barang-barang elektronik, ada HP, ada TV, laptop," ujarnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon