
Sleman -Ahmad Mujahidin (33), sopir truk yang terguling di lubang galian proyek underpass Kentungan, Sleman mengaku tidak ada pegawai proyek yang mengarahkan laju kendaraannya. Warga Batang ini kesudahannya nekat melintas di ruas jalur lambat lokasi proyek.
"Rambu-rambu tidak kelihatan, tidak ada petugas yang mengarahkan. Tidak ada yang nyuruh putar balik. Di depan juga ada beberapa truk tronton, depan saya satu tronton muatan," kata Ahmad di lokasi kejadian, Selasa (23/7/2019).
Ahmad mengemudikan truk nopol H 1472 UI bermuatan 12 kubik kayu jabon dari Ajibarang, Purwokerto, Jawa Tengah menuju Cangkringan, Sleman. Sesampai di lokasi kejadian, tiba-tiba ban belakang sisi kanan amblas.
Sementara satu kendaraan yang terguling yakni kendaraan beroda empat Land Rover nomor pelat TDI-110, dikemudikan oleh Rule Michael John (45), warga negara Australia bersama istri dan anaknya. Ketiganya juga tidak mengalami luka serius.
Kasatlantas Polres Sleman, AKP Faisal Pratama, menyampaikan jalan jalur lambat di samping proyek underpass bergotong-royong dilarang dilewati truk. Yang boleh melintas hanya sepeda motor, kendaraan pribadi dan bus Trans Jogja.
Polisi masih mendalami kemungkinan unsur kelalaian dari pihak pelaksana proyek. "Ini masih lidik (penyelidikan)," ujarnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon