
Kebumen -Gelombang tinggi terjadi di perairan selatan Jawa kemarin dan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Warga masyarakat pun diimbau berhati-hati sebab air pasang sudah mulai masuk ke daratan hingga sejauh puluhan meter.
Terkait dengan hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap pun mengeluarkan edaran peringatan.
"Terdapat contoh sirkulasi di perairan Timur Laut Halmahera. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4-15 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Pulau Enggano hingga selatan Jawa, Pulau Sawu- Pulau Rote, Laut Timor, Perairan Sulawesi Tenggara, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Perairan Yos Sudarso- Merauke. Kondisi ini menjadikan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," papar kata Kepala BMKG Cilacap, Taruna Mona Rachman ketika dihubungi detikcom, Selasa (11/6/2019).
"Kondisi tersebut berlangsung mulai 10 Juni 2019 jam 07. 00 WIB hingga dengan 13 Juni 2019 Jam 07. 00 WIB. Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," lanjutnya.
Sementara itu, Humas BPBD Kebumen Heri Purwoto menuturkan akhir gelombang tinggi tersebut, air bahari mulai memasuki daratan hingga sejauh puluhan meter. Meski belum ada laporan kerusakan berat, namun setidaknya puluhan warung yang terdapat di bibir pantai ikut terkena air pasang. Warga masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati.
"Di pesisir pantai Kebumen air bahari sudah masuk ke daratan sejauh 50 meter. Akibatnya warung-warung semi permanen terkena air pasang tersebut. Kami mengimbau kepada pemilik warung dan pengunjung supaya tetap waspada dengan adanya gelombang tinggi di pantai selatan Kebumen 3 ke depan," kata Heri.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon