
Jakarta - Usulan pembubaran koalisi dari Wasekjen Partai Demokrat (PD) Rachland Nashidik direspons negatif Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mendukung Jokowi-Ma'ruf maupun Koalisi Adil Makmur yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Lalu, apa kata Rachland terkait respons negatif kedua kubu itu?
"Gini ya, itu katakanlah kita sebut satu nonpolitical political proposal. Makara suatu political usulan yang bersifat nonpolitically motivated gitu. Makara satu usulan politik yang tidak didasari motif politik. Tentu akan mendapat sambutan negatif apabila pendekatannya semata-mata politik kekuasaan," kata Rachland, Minggu (9/6/2019).
"Saya kira mungkin yang paling keberatan kubu 01. Karena kubu 01 membayangkan bahwa kemenangan pak Jokowi ini sudah niscaya dan sebab itu pula daerah mereka dalam kabinet sudah pasti. Cuma kendati wajar, teman-teman di kubu 01 nggak perlu terlalu cemas juga. Usul saya itu jangan dianggap sebagai perjuangan untuk mengurangi kemungkinan mereka mendapat jatah di kabinet," ucapnya.
"Sebab sepanjang presidennya mengingat dan menghargai kerja keras mereka masing-masing partai dalam koalisi Pak Jokowi, tentu Pak Jokowi tidak akan melupakan mereka. Tentu tahu siapa yang berjuang, dan secara politik ada kebutuhan objektif memastikan pemerintahannya stabil dan punya pinjaman di parlemen," lanjut Rachland.
Usulan pembubaran kabinet itu, kata Rachland, ditujukan biar mengurangi tensi di akar rumput. Dia menyebut belum ada perjuangan mengurangi gejolak pascapilpres dari elite di kubu 01 ataupun 02.
"Proposal saya itu gotong royong dimaksudkan untuk mengurangi tensi di akar rumput, sepenuhnya dimotivasi, didorong oleh cita-cita untuk melihat bahwa akhir jelek dari pilpres 2019 itu diredam para elite gitu. Sampai hari ini kan tidak kelihatan ada perjuangan itu baik dari kubu 01 atau 02, maka saya ejekan usulan itu," ujarnya.
Dia menyampaikan usulannya itu sanggup diterima atau ditolak. Namun, Rachland meminta kubu TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandiaga untuk memberi solusi untuk mengakhiri polarisasi di masyarakat.
"Bisa diterima sanggup dibuang, tapi kalau gitu tunjukkan dong cara meredam apa, meredam potensi benturan, pembelahan, polarisasi di masyarakat yang sangat tajam, sangat runcing ini harus dihentikan, harus dimoderasi, diturunkan. Proposal saya cuma satu cara untuk menggedor kesadaran mereka, sanggup diterima, sanggup dibuang. tapi kalau begitu, kalau mereka punya wangsit lebih baik mereka keluarkan dong, lakukan dong, jangan hingga polarisasi yang runcing ini berlanjut," jelasnya.
Sebelumnya, Rachland menganjurkan biar Prabowo dan Jokowi membubarkan koalisi masing-masing. Menurut Rachland, hal itu sebagai upaya untuk menyelamatkan bangsa.
Anjuran itu disampaikan Rachland melalui akun Twitter-nya, Minggu (9/6/2019). Rachland menilai mempertahankan koalisi menyerupai mengawetkan permusuhan di antara dua kubu dan memelihara potensi benturan di akar rumput.
Usulannya itupun mendapat respons negatif dari kedua kubu. Kubu TKN Jokowi-Ma'ruf menolak undangan itu, sementara kubu BPN Prabowo-Sandiaga mewaspadai niat dibalik undangan Rachland.
Tonton video SBY: Demokrat Dirugikan Akibat Kurangnya Fair Play di Pemilu 2019:
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon