
Jakarta -Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan Rofik Asharuddin (23), pelaku upaya bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, beraksi sendiri atau lone wolf. Rofik juga menciptakan bom sendiri.
"(Terpapar paham ISIS) mungkin oleh internet ya atau ikut kegiatan-kegiatan umum. Setelah itu, ia terinspirasi sendiri, berbaiat sendiri, melaksanakan operasi sendiri, menciptakan bom sendiri," kata Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).
Baca juga: Fakta-fakta Teror Bom Kartasura |
Tito menjelaskan jaringan teror ada dua macam, yakni terstruktur dan lone wolf. Sementara itu, kesimpulan polisi sudah mendekati 90 persen bahwa Rofik yaitu lone wolf.
"Karena kita sudah lihat dasarnya apa, yang pertama tersangka masih hidup. Kaprikornus kita sanggup interview yang bersangkutan, kapan ia terpapar (paham) radikal, terorisme maksud saya. Dia (dapat) dari internet, dari sosial media," ucapnya.
Tito menyampaikan Rofik mencar ilmu menciptakan bom dari internet. Dia membeli bahan-bahan sendiri sampai menciptakan bom.
"Di rumahnya ditemukan bahan-bahan pembuatan bom dan alat untuk menciptakan bom. Itu ia mencar ilmu dari internet melalui handphone. Kemudian ia membeli juga, semua ia beli sendiri. Sudah sanggup kita buktikan bahan-bahannya memang gampang dicari. Kemudian bomnya kita lihat itu tidak sempurna. Kalau ia (bom) sempurna, niscaya ia meledak besar," paparnya.
Bom buatan Rofik itu berdaya ledak rendah dan tidak sempurna. Hal itu sanggup dilihat dari kondisi Rofik yang hanya terluka.
"Ini kan tidak meledak besar. Kemudian ia terluka, masih sanggup hidup. Kalau ia profesional, ledakannya niscaya akan besar dan yang bersangkutan sanggup hancur badannya. Pengalaman selama ini begitu," ujarnya.
Tonton video Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura Terpapar Paham ISIS:
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon