
Jakarta - Sri Mulyanti mencicipi pengalaman berbeda ketika balik mudik dari Banyumas ke Tangerang. Yanti, sapaannya, mengaku menempuh perjalanan puluhan jam untuk hingga ke rumah dari kampung halamannya.
Yanti, dalam kisah yang dikirimkannya kepada detikcom, Senin (10/5/2019), mengaku hendak pulang ke Karawaci, Tangerang, sesudah berlibur di kediaman orang tuanya di daerah Sumpiuh, Banyumas. Berangkat pada Sabtu 8 Juni 2019 sekitar pukul 08.30 WIB, Yanti sudah terjebak macet sedari di jalan raya.
"Itu dari daerah saya udah macet dari masuk ke jalan raya depan rumah itu sudah macet hingga perempatan Wijahan, malamnya malah meluber ke mana-mana itu. Setelah Buntu itu macet lagi, panjang lagi, udah gitu terus ketemu Ajibarang. Nah Ajibarang itu udah total itu, udah stuck, saya lihat di Waze aja udah merah, udah parah, Ajibarang, Pekuncen, Bumiayu terus. Sampai sudah ngelewati Bumiayu mulai jalan," kata Yanti mengawali ceritanya.
Yanti mengaku terjebak macet berjam-jam di jalan raya sebelum masuk tol. Kemacetan terparah menurutnya terjadi di daerah Pekuncen
"Macet lagi sesudah pinggir kali ketemu Brebes, yang udah banyak jualan-jualan itu jalannya udah merambat lagi. Sepanjang dari daerah saya hingga Brebes cuma sebentar doang lancarnya. Yang parah itu di Pekuncen," ungkap Yanti.
Menurut Yanti, macet di jalan raya ketika arus balik dari Banyumas ke Tangerang karena penumpukan kendaraan. Selama macet, Yanti mengaku mengantuk. Untuk melawan rasa kantuk itu, ia melaksanakan banyak sekali acara ibarat ngemil hingga mendengarkan musik. Yanti balik dari Banyumas ke Tangerang ditemai ajun rumah tangganya.
"Penumpukan, alasannya terlalu banyak volume kendaraannya," ucap dia.
Yanti gres dapat mencapai Gerbang Tol Palimanan sekitar pukul 20.00 WIB. Belasan jam ia harus mengaspal di jalan raya.
"Paling usang (di jalan raya), 12 jam sendiri ya dari rumah. Tapi biasanya nggak hingga segitu. Normalnya jikalau pulang 12 jam sudah hingga rumah, normalnya," sebut Yanti.
Setelah mencapai tol, kemacetan berdasarkan kisah Yanti masih terjadi. Kelelahan, dirinya sempat beristirahat beberapa kali di rest area.
"Masuk Tol Palimanan pukul 20.00 WIB. Kelelahan dan ngantuk, saya berhenti istirahat di rest area sesudah GT Palimanan, tertidur dari jam 20.00 WIB sampaj jam 23.00 WIB lanjut perjalanan. Tol mulai merayap, kecepatan 20 hingga dengan 30 km per jam, mulai jam 3-4 pagi, ngantuk menyerang dan kembali beristirahat di rest area daerah Cipali, hingga jam 6 pagi, melanjutkan perjalan dan tanpa berhenti istirahat hingga rumah," sebut Yanti.
Baca juga: Kembali ke Jakarta |
Dia mengaku gres dapat mencapai GT Cikampek sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu 9 Juni 2019. Setelah puluhan jam, Yanti alhasil datang di kediamannya sekitar pukul 14.15 WIB.
"Saat itu tol masih merayap, kecepatan 10 hingga dengan 20 km per jam. Sampai GT Cikampek, ketika itu sekitar jam 8-an pagi, one way belum dibuka kembali. Masuk GT Cikampek kondisi jalan umpel-umpelan, padat nggak bergerak. Sekitar jam 8.50 WIB gres one way dibuka," ucap Yanti.
"Mudik tahun ini benar-benar luar biasa, semua orang serentak pulang di tanggal 8 dan 9 juni. Gelombang kendaraan ibarat air, nggak berhenti-henti, malah makin banyak masuk tanggal 9. Nggak pernah bermalam di jalan saya, gres kali ini bermalam di jalan," sebut Yanti.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon