Saturday, May 25, 2019

Ri Jadi Presiden Dk Pbb, Pbnu Dorong Upaya Perdamaian Palestina

RI Makara Presiden DK PBB, PBNU Dorong Upaya Perdamaian PalestinaMassa di Jakarta ketika menggelar Aksi Bela Palestina. (Foto: Rengga Sancaya)

Jakarta -Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut baik gagasan yang disampaikan pemerintah Indonesia terkait kondisi terkini di Palestina. PBNU meminta Indonesia memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin posisi sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB untuk mewujudkan perdamaian di Palestina.

"Kembali mendorong pemerintah Indonesia untuk terus melaksanakan upaya-upaya strategis guna mewujudkan kemerdekaan Palestina. Upaya ini sejalan dengan amanat Muktamar 33 Nahdlatul Ulama di Jombang tahun 2015. Nahdlatul Ulama mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Bagi Nahdlatul Ulama, apa yang terjadi di Palestina itu bukan konflik soal agama saja, namun lebih dari itu merupakan konflik kemanusiaan," ujar Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (25/5/2019).


Helmy menyebutkan, NU secara intens sudah menggalang komunikasi dengan aneka macam pihak demi tercapainya perdamaian di Palestina. Untuk itu, NU mendukung 3 kegiatan penting terkait perdamaian di Palestina.

RI Makara Presiden DK PBB, PBNU Dorong Upaya Perdamaian PalestinaFoto: Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini (Foto: Ari Saputra/detikcom)

"NU mendukung penuh tiga kegiatan penting terkait perdamaian di Palestina, yakni menawarkan sumbangan bagi penduduk sipil Palestina, memulihkan kondisi sosial politik, dan juga mengupayakan perdamaian antara Israel dan Palestina," kata Helmy.

Menlu Retno Marsudi ketika memimpin pertemuan DK PBBMenlu Retno Marsudi ketika memimpin pertemuan DK PBB (Foto: Dok. Kemlu)

Posisi Presiden DK PBB diemban Indonesia selama bulan Mei 2019. Pemerintah Indonesia sebelumnya menegaskan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengangkat informasi perdamaian Palestina.


Dalam lembaga PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengajak dunia internasional mendukung penghentian pembangunan permukiman ilegal milik Israel di Palestina. Tiga poin penting yang disampaikan Retno adalah, pertama, pembangunan permukiman Israel itu memudarkan cita-cita solusi dua negara. Kedua, permukiman itu ialah sumber pelanggaran terhadap Palestina. Ketiga, masyarakat internasional harus berusaha menghentikan pembangunan permukiman ilegal Israel itu. Dia mengusulkan adanya hari khusus untuk mengangkat informasi ini.

"Untuk itu, perlu ada tekanan yang besar dari masyarakat internasional untuk menghentikan pemukiman ilegal Israel di Palestina. Salah satu upaya yang sanggup dipertimbangkan ialah dengan tetapkan Hari Solidaritas Internasional bagi Korban Pemukiman Ilegal," ujar Retno sebagaimana keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima detikcom, Jumat (10/5).

Sumber detik.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)