Monday, April 8, 2019

Pasca Kericuhan, Markas Fpi Diy Dijaga Aparat

Pasca Kericuhan, Markas FPI DIY Dijaga AparatAparat Tentara Nasional Indonesia di sekitar lokasi ricuh di markas FPI DIY. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Sleman -Pasca kericuhan massa rombongan PDIP di Markas FPI DIY kemarin, abdnegara tampak berjaga di lokasi kejadian. Tampak masih ada pecahan beling yang berantakan di lorong gang sekitar lokasi ricuh.

Pantauan detikcom, Senin (8/4/2019) pukul 13.40 WIB di Jalan Wates KM 8, tepatnya di depan markas besar FPI tidak tampak adanya acara yang berarti. Akan tetapi, beberapa anggota Tentara Nasional Indonesia tampak sedang berjaga di sekitaran gang Padukuhan Ngaran.

Menyusuri lorong gang Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman, detikcom mendapati beberapa pecahan beling kendaraan beroda empat masih berantakan di lorong gang tersebut. Kendati demikian, satu unit kendaraan beroda empat jenis jip yang beling kepingan depannya pecah akhir serangan sekelompok orang sudah tidak berada di tempatnya. Padahal, kendaraan beroda empat tersebut masih terparkir di lorong gang Padukuhan Ngaran tadi malam.

Selain pecahan beling yang berserakan, tampak pula beling jendela yang berada di lantai dua sebuah bangunan erat gang Padukuhan Ngaran kondisinya pecah. Suasana di lorong gang menuju markas besar FPI DIY juga terbilang sepi dan hanya beberapa orang saja yang sedang beraktivitas.

Kondisi sepi itu ternyara dikarenakan anggota FPI DIY sedang menghadiri kampanye akbar Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Salah seorang saksi mata, Anton Prabu (40), mengatakan, bahwa insiden bermula ketika sekelompok orang masuk ke dalam Padukuhan Ngaran dan melempari kerikil ke rumah warga. Menurutnya, insiden terjadi sekitar jam 11 siang.

"Tiba-tiba tiba massa beratribut banyak terus masuk hingga samping sana (ke dalam gang Padukuhan Ngaran), massa kemudian melempari kerikil dan mecahin kaca. Ada satu kendaraan beroda empat yang kena," katanya ketika ditemui di lokasi kejadian, Minggu (7/4/2019).

Menurut Anton, ia tidak mengetahui pemicu kelompok tersebut melempari kerikil ke rumah dan kendaraan beroda empat warga Dusun Ngaran. Menurut Anton massa yang melempari gres berjumlah ratusan orang.

"Posisi tadi cuma ada 5 hingga 10 orang, ada polisi 3 hingga 5 orang sama tentara ada 1 orang tadi. Makara kami diserang terlebih dahulu," katanya.

Sumber detik.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)