
Purworejo -Massa beratribut Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) melaksanakan pengeroyokan terhadap warga sehabis menghadiri kampanye terbuka untuk mendukung Prabowo-Sandi di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (2/4) lalu. Korban yang ketika itu mengenakan kaus bergambar capres Jokowi, terluka hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa itu terjadi di Jl Jogja KM 11 tepatnya di depan SDN Krendetan, Kecamatan Bagelen. Korban ialah Yuli Wijaya (28) warga Dukuh Sarangan, Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen. Saat itu ia tengah mengatur lalulintas alasannya di lokasi tersebut dipakai sebagai jalur keluar masuk kendaraan proyek pertambangan watu andesit.
Korban yang kebetulan mengenakan kaus capres Jokowi itu tiba-tiba dihampiri oleh rombongan GPK yang melintas.
Belum sempat melepas kaos bergambar capres nomor urut 01 itu, tiba-tiba para pelaku pribadi mengeroyok korban membabi buta. Korban pun tak sanggup melawan dan hanya pasrah tak berdaya.
"Mau tak lepas sudah nggak sempet, mereka sudah mukul keroyokan. Pakai baju ijo loreng ada tulisannya GPK. Mau melawan nggak bisa, mereka mukul dari depan, samping, belakang. Teman saya yang lain coba ngalang-ngalangi dan kena pukul juga," lanjutnya.
Akibat pengeroyokan itu, Yuli mengalami luka di kepala serta lebam di wajah. Ia mengaku menerima lima jahitan untuk luka di kepala kepingan belakang.
"Mereka mukul dari samping belakang depan. Ini yang sakit dijahit lima, terus ini bengkak," sambil menawarkan kepala kepingan belakangnya.
Selain itu, para pelaku juga merusak beberapa sepeda motor. Beberapa warga lain yang ketika itu berada di lokasi juga terkena amukan massa, sebelum kesudahannya rombongan melanjutkan perjalanan ke arah Yogyakarta.
Massa diketahui gres saja menghadiri kampanye terbuka pendukung pasangan capres/cawapres Prabowo-Sandi yang digelar di lapangan Kemiri, Kecamatan Kemiri, Purworejo. Hingga kini, petugas masih mengusut motif apa yang menjadi penyebab kejadian itu terjadi.
"Itu rombongan dari kampanye itu, yang dari Kemiri. Masih dalam lidik (kasusnya), sekarang ditangani polres dan polsek bantu full," kata Kapolsek Bagelen, AKP Sarjana.
Sementara itu, Tim Kampanye Daerah (TKD) Jateng mengaku tak menurunkan tim khusus untuk merampungkan masalah tersebut. TKD mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Kami tidak menurunkan tim khusus untuk mengawal masalah tersebut. Semua kami percayakan kepada pihak penegak aturan dalam hal ini polisi untuk mengusutnya hingga tuntas," kata Direktur Hukum dan Advokasi TKD Jateng, Bona Ventura, ketika dihubungi detikcom, Rabu (3/4).
Alasan tersebut dikeluarkan Bona karena korban merupakan warga umum yang penanganan hukumnya harus melalui petugas polisi langsung. Namun demikian, pihaknya mengaku tetap mengawasi penanganan masalah tersebut hingga tuntas.
"Kecuali mereka itu orang kita langsung, korban ialah masyarakat umum. Tapi kami akan kawal terus hingga tuntas," imbuhnya.
Bona menambahkan, adanya kejadian pengeroyokan itu menciptakan masyarakat takut. Agar merasa kondusif dan nyaman, ia berharap pihak polisi sanggup merampungkan masalah itu dan menjaga keamanan warga. Secara internal, ia juga meminta biar pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin tidak terprovokasi.
"Saya harap jangan lagi ada tekanan atau intimidasi. Itu hanya ulah oknum yang ingin memancing kerusuhan, jangan hingga terprovokasi. Negara kita ialah negara hukum, kita serahkan semuanya kepada penegak hukum," tutupnya.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu
Saksikan juga video 'Pria Berkaus Jokowi Dikroyok, Ma'ruf Kecam Peristiwa Tersebut':
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon