
Sleman -Mahkamah Konstitusi (MK) mulai menggelar sidang perdana sengketa Pilpres 2019, besok. Polda DIY melaksanakan langkah-langkah antisipasi jikalau ada pengerahan massa dari Yogyakarta ke Jakarta.
"Kita sudah mengimbau dari sekarang, tidak ada indikasi untuk arah ke sana dari Yogyakarta," kata Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri kepada wartawan di Mapolda DIY, Kamis (13/6/2019).
Diungkapkannya, ada planning akan digelar nonton bareng atau video conference sidang sengketa Pilpres. Lokasi yang dipilih yaitu kompleks Universitas Gadjah Mada (UGM). Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan UGM untuk pengamanan.
Sedangkan untuk jumlah personel pengamanan nantinya menyesuaikan kondisi di lapangan. Dofiri menyebut potensi kerawanan jikalau ada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil sidang MK.
"Potensi kerawanan pengerahan massa, tapi sudah ada imbauan tidak pengerahan massa. Yogya ketika demo 21-22 Mei kondusif, tidak terlalu signifikan yang tiba (ke Jakarta), hanya beberapa saja," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Danrem 027 Pamungkas Yogyakarta, Brigjen Tentara Nasional Indonesia Muhammad Zamroni menegaskan jajarannya siap membantu kepolisian untuk menjaga situasi kamtibmas.
"Tetap, kita tetap back up, insyaallah Yogya tetap kondusif. TNI-Polri akan terus bersinergi," tandasnya.
Diwawancara terpisah, Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani membenarkan planning nobar tersebut. Awalnya direncanakan program tersebut akan diadakan di kampus Fakultas Hukum UGM.
"Karena memang civitas akademika Fakultas Hukum selalu melihat dan mencermati bersama jalannya sidang-sidang di MK untuk alasan pembelajaran akademis," terang Iva kepada detikcom.
Namun, Iva melanjutkan, ketika ini ruangan di kampus Fakultas Hukum sedang direnovasi.
"Jadi belum dapat dipastikan akan diselenggarakan di mana," imbuhnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon