Wednesday, June 5, 2019

Lebaran Di Kamp Pengungsi Gempa Palu Yang Sunyi Tanpa Kembang Api

Lebaran di Kamp Pengungsi Gempa Palu yang Sunyi Tanpa Kembang ApiFoto: Suasana Idulfitri di Kamp Pengungsi Balaroa (Antara Foto)

Palu -Di tengah sedih yang masih menyelimuti, tak menyurutkan semangat pengungsi korban likuefaksi Balaroa, Kota Palu untuk merayakan momen Lebaran. Gema takbir, tahmid, dan tahlil tak henti-hentinya bersenandung dari pengeras bunyi di masjid-masjid darurat di daerah pengungsian terpadu Sport Center.

Tenda-tenda pengungsi yang dihuni sekitar 400 kepala keluarga ini tetap merayakan momen Lebaran. Remaja dan lebih banyak didominasi belum dewasa tampak tidak sabar menunggu giliran membacakan takbir, tahmid, dan tahlil melalui mik yang disediakan pengurus masjid di sana. Idulfitri kali ini sedikit sunyi alasannya tak ada petasan dan kembangi di langit Balaroa.

"Ini sekaligus untuk mentrauma healing belum dewasa di sini ,juga agar mereka tidak sedih harus merayakan malam Idul Fitri di tenda-tenda pengungsian," kata Imam Masjid di lokasi, Mubarakah Ahyar di sela-sela membagikan zakat fitrah dan memantau takbiran belum dewasa pengungsi di masjid darurat tersebut, yang dilansir Antara, Rabu (5/6/2019).



Apalagi, berdasarkan dia, pergaulan belum dewasa ketika ini begitu bebas dan sangat rentan terjerumus ke dalam pergaulan bebas sehingga kegiatan-kegiatan kegamaan penting dihidupkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Daripada mereka hanya buat aktivitas yang sia-sia dan tidak berkhasiat menyerupai main petasan,mending mereka takbiran di sini (masjid)," tuturnya.

Anggota jemaah sekaligus korban gempa, Ahmad, mengaku sangat terharu. Menurutnya suasana malam takbiran di Kota Palu, terutama di masjid darurat Mubarakah di daerah Sport Center Balaroa. Menurut Ahmad, Takbiran di sini begitu hikmat dan tidak penuh dengan keramaian.

"Kalau malam Idulfitri tahun kemudian langit Palu penuh dengan kembang api yang selalu ditembaki warga sebagai bentuk kebahagiaan menyambut Lebaran. Pada tahun ini di sini saja (kawasan pengungsian Balaroa) sangat sederhana," ucap Ahmad.



Bahkan kata dia, tidak ada satupun pengungsi yang menyalakan kembang api dan terkesan lebih sunyi dan sepi. Perayaan Idulfitri di sini sangat sederhana.

"Tidak menyerupai biasanya. Biasanya bila malam Idulfitri begini warga sangat ribut dan ke sana kemari mengurus persiapan dapur atau membeli pakaian. Ini tidak. Pengungsi hanya di tenda dan tidak terasa euforia menyambut Idulfitri dari raut wajah sebagian besar pengungsi," ucapnya.



Sumber detik.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)