
Sleman -Cawapres Ma'ruf Amin mengingatkan pentingnya menjaga toleransi. Masyarakat harus tetap hidup rukun.
"Saya pikir penting itu toleransi. Kita membuatkan (untuk) saling mengasihi menyayangi dan menyayangi. Tidak saling membenci dan bermusuhan. Makanya Nahdlatul Ulama (NU) mengusung prinsip ukhuwah, persaudaraan. Ukhuwah Islamiyah, wathoniah, dan insaniyah. Semua bersaudara sesama umat manusia," ujar Ma'ruf menghadiri istigasah di Yayasan Nur Iman, Mlangi, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).
Ma'ruf Amin menyampaikan NU selalu mengedepankan toleransi. Menurutnya, Pilpres tak boleh menjadikan permusuhan.
Baca juga: Kiai dan Santri DIY Dukung Jokowi-Ma'ruf |
"NU dalam memberikan pandangannya itu ngajak dengan sukarela, harus toleran. Kalau orang berbeda pandangan, biasa, ya, untukmu agamamu, untukku agamaku. Partai kamu, partai kamu, partai saya partai saya. Lakum capresikum walana capresuna. Nggak usah bermusuhan," lanjutnya.
Selain itu, Ma'ruf menegaskan pilpres bukan perang. Karena itu, perbedaan pilihan jangan hingga merusak persatuan bangsa.
"Karena itu, pilpres itu bukan perang. Ada yang bilang perang bahkan dibilang Perang Badar, itu nggak bener. Pilpres itu menentukan pemimpin yang membangun kemakmuran, bukan perang. Kita memang mau menang, tapi dihentikan merusak persatuan bangsa," tutur Ma'ruf.
Ma'ruf juga meyakinkan warga Sleman komitmennya bersama capres Jokowi soal keutuhan bangsa. "Makanya saya mau jadi cawapres alasannya yaitu Pak Jokowi mengusung informasi menjaga negara dan agama," katanya.
Saksikan juga video 'Jokowi Bicara soal Pemimpin: Jangan Diberikan yang Coba-coba':
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon