
Jakarta -Sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikala agresi 22 Mei dipertanyakan. Anies menegaskan aktivitasnya dikala itu justru bertujuan menenangkan warga supaya tak marah.
"Justru itulah yang dilakukan untuk menenangkan. Bayangkan ketika ada kejadian kematian, kemudian kematian itu jadi martir, kemudian menggerakkan seluruh kampung, menggerakkan warga untuk berbondong-bondong murka alasannya yaitu kejadian itu," kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019).
Anies mengatakan, sebagai kepala daerah, ia bertugas menenangkan massa supaya tidak semakin emosional melihat adanya korban. Anies kemudian membandingkan kerusuhan 1998 dengan yang terjadi kemarin. Dia menyampaikan sebelumnya pemerintah tidak tiba menjenguk korban. Kemarin Anies menyatakan rasa pedulinya dengan mendatangi korban.
"Saya justru datangi untuk memberikan bahwa negara hadir, negara bukan tidak peduli, negara peduli. Karena siapa pun warga negara yang mengalami apa pun, kita punya tanggung jawab yang sama," imbuhnya.
Justru Anies mengaku ingin memperlihatkan sisi kemanusiaan yang diberikannya sebagai Gubernur DKI alasannya yaitu mengunjungi korban. Anies menegaskan tindakannya untuk membuat situasi kondusif.
"Prinsip kemanusiaan itu yang ditonjolkan, itu yang kemarin saya tonjolkan. Prinsip kemanusiaan justru ada warga Jakarta meninggal gubernurnya tidak membisu saja, justru gubernurnya memperlihatkan perhatian. Ini dalam rangka membuat suasana menjadi lebih aman alasannya yaitu mereka yang kehilangan keluarganya itu pedih," tutupnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon