
Sleman -Ratusan mahasiswa dari banyak sekali perguruan tinggi tinggi di Daerah spesial Yogyakarta (DIY) menggeruduk Balai Desa Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY. Mereka protes alasannya yaitu tak sanggup mencoblos.
Seperti Afrilita (23), mahasiswa Pascasarjana UGM asal Sumatera Barat ini turut mendatangi Balai Desa Caturtunggal. Ia ingin menanyakan hak pilihnya, alasannya yaitu meski mempunyai A5 namun tetap ditolak di TPS-nya.
Sebenarnya Afrilita sudah ke TPS 142 Seturan pagi tadi. Lalu beliau menyerahkan dokumen A5 dan e-KTP ke KPPS. Namun kedatangannya ditolak, petugas KPPS di TPS 142 beralasan kotak bunyi di TPS tersebut penuh.
![]() |
"Sudah hingga sana (TPS 142) kata petugasnya 'sudah penuh untuk A5, coba cari TPS lain yang masih sisa'. Kemudian saya cari ke TPS yang akrab kos saya, ada TPS 134 Caturtunggal," lanjutnya.
Namun perjuangan Afrilita sia-sia, di TPS tersebut dirinya juga ditolak petugas KPPS. Alasannya surat bunyi di TPS tersebut terbatas dan kuota untuk A5 sudah penuh. Karena tak ada kejelasan ia tiba ke Balai Desa Caturtunggal.
"Saya coba ke sini (Balai Desa Caturtunggal) dan akhirnya pihak desanya (bilang) coba tunggu lagi di TPS aslinya yang dibikin (yang tertera di A5). Padahal kan yang di TPS aslinya sudah jelas-jelas ditolak," tuturnya.
Afrilita kecewa dengan insiden yang dialaminya ini. Ia merasa dipersulit untuk menyalurkan hak suaranya. Pun ia juga merasa pemilih A5 menyerupai dirinya dianaktirikan KPU.
"Iya (saya) pemilih pemula. Ya jujur saya merasa kecewa, saya kan ngurus A5 sudah bulan Januari. Seharusnya surat suaranya harus sudah dipersiapkan untuk A5," ucapnya.
"Sedangkan untuk A5 ini dianggap sebagai sisa-sisa gitu, sisa-sisa yang sudah ada. Itu pun bila misalkan (surat suara) sisa, bila nggak sisa nggak sanggup milih (golput)," sambungnya.
![]() |
Selain Afrilita, mahasiswa yang mendatangi Balai Desa Caturtunggal yakni Dimas (24). Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) asal NTB ini mengaku kecewa alasannya yaitu tak sanggup mencoblos.
Hanya saja semenjak awal Dimas tak mempunyai dokumen A5 menyerupai Afrilita. Namun dirinya kukuh ingin mencoblos. Oleh karenanya dirinya mendatangi Balai Desa Caturtunggal untuk mencari kejelasan dari aparat.
"Saya termasuk yang nggak ngurus (A5). Kalau buat yang nggak ngurus (A5) juga banyak yang nggak sanggup nomor TPS, dan ada yang sudah sanggup nomor TPS (atau A5) tapi belum terdaftar juga," sebutnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon