
Yogyakarta -Universitas Gadjah Mada (UGM) menarik surat persetujuan orangtua atas rsiko selama pelaksanaan KKN. Surat itu menuai kontroversi alasannya yakni pihak UGM terkesan lepas tangan dari tanggungjawabnya sebagai penyelenggara KKN-PPM.
"Ini (surat pernyataan orangtua/wali akseptor KKN-PPM) sedang kita penilaian lagi. Maka surat itu eksklusif ditarik," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Yogyakarta, Iva Aryani, dikala dimintai konfirmasi detikcom via telepon, Jumat (5/4/2019).
Iva tak tahu persis kapan surat tersebut dikeluarkan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM. Demikian pula dengan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM yang disebutnya juga tak tahu menahu tentang surat ini.
Setelah mengetahui surat tersebut beredar, lanjut Iva, pihak rektorat melalui Wakil Rektor Ika Dewi Ana eksklusif memerintahkan biar suratnya ditarik. Setelah ini pihak UGM akan mengevaluasi secara menyuluruh atas poin-poin pernyataan yang tertera.
Adapun pihak UGM direncanakan melakukan KKN-PPM akbar pada Bulan Juni 2019. Iva kembali menegaskan bahwa pihak UGM akan tetap bertanggungjawab atas penyelenggaraan jadwal KKN-PPM. Apalagi KKN-PPM merupakan acara akademik.
"Pada prinsipnya kita semua itu menyadari bahwa KKN itu yakni acara akademik, sehingga pelaksanaannya itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab institusi dan tanggung jawab lembaga. Makara ditarik surat itu," pungkas Dosen Fakultas Filsafat ini.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon