Kapolda: Gunungkidul Masuk Wilayah Nihil Konflik Di Diy

Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Gunungkidul -Kapolda DIY, Irjen Pol. Ahmad Dofiri menyebut situasi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) jelang Pemilu di DIY kondusif. Selain itu, Dofiri menyebut Kabupaten Gunungkidul sebagai Kabupaten paling aman dikala masa kampanye.

"Saya kira (situasi) kamtibmas hingga dikala ini kondisif ya, memang kemarin dikala masa kampanye ada dinamika, biasa, ada sedikit ukiran tapi sudah terselesaikan dengan baik. Dan hebatnya di Gunungkidul tidak ada ukiran selama kampanye kemarin, ini hal yang luar biasa," ujar Dofiri disela-sela memantau salah satu TPS di Kecamatan Saptosari, Gunungkidul, Selasa (16/4/2019).

Selain itu, dibandingkan dengan Pemilu tahun 2014, ukiran atau konflik yang terjadi dikala masa kampanye Pemilu 2019 cenderung menurun. Bahkan, berdasarkan Dofiri, penggunaan knalpot blombongan pada masa kampanye Pemilu mengalami penurunan yang cukup drastis.

"Pemakaian knalpot blombongan (saat masa kampanye kemarin) juga berkurang hingga 80 persen, itu alasannya yaitu kita mengambil tindakan tegas kemarin. Mengingat pemakaian knalpot blombongan itu sumber pemicu konflik, alasannya yaitu sanggup mengganggu ketentraman orang dan juga sanggup memancing (emosi) orang dikala lihat konvoi," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu DIY: Ada 209 TPS di Sleman Tergolong Rawan

Kendati ukiran dan konflik pada pemilu 2019 mengalami penurunan dibanding pemilu 2014, Dofiri menyebut masih terdapat daerah-daerah yang masuk kategori rawan di DIY. Karena itu, polisi telah melaksanakan pemetaan di kawasan yang masuk kategori tersebut.

"Sudah dipetakan, hampir di seluruh, tapi kecuali Gunungkidul ya, alasannya yaitu kemarin dari banyak ukiran hanya ada di Kota (Yogyakarta), Bantul, Sleman. Dan (gesekan di) Kulon Progo kemarin alasannya yaitu jadi lintasan (simpatisan parpol yang lewat) saja," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Petakan 30 TPS yang Berpotensi Rawan di Gunungkidul

Sumber detik.com