Tuesday, April 2, 2019

Cerita Di Balik Capres Dildo Pamit Undur Diri, Ternyata...

Cerita di Balik Capres Dildo Pamit Undur Diri, Ternyata...Nurhadi-Aldo pamit undur diri. Foto: Instagram Nurhadi Aldo

Kudus -Capres-Cawapres fiktif Nurhadi Aldo menciptakan 'pengikutnya' bertanya-tanya. Sebab dalam akun Instagramnya, Nurhadi mengunggah postingan bahwa mereka pamit undur diri dan berhenti dari semua platform sosial media yang dikelolanya.

Yang ditandai goresan pena Segenap timses dan relawan Nurhadi Aldo "PAMIT UNDUR DIRI" serta adanya foto paslon fiktif yang juga dipajang. Seketika akun dengan pengikut 501 K itu, menerima respons bermacam-macam oleh warganet.

Ada yang menyayangkan agresi mundurnya, ada yang senang, bahkan ada yang menyangka kalau itu guyonan belaka.

Sampai hari ini pukul 15.30 WIB, detikcom melihat akun IG @nurhadi_aldo belum memposting lagi semenjak foto pamit mundur itu. Apakah benar mundur atau pamit, kepada awak media, Nurhadi menceritakan hal yang sebenarnya.

"Nggak, guyon. Maklumlah, balita, bayi di bawah lima tahun ibarat itulah. Suka seenaknya. Tapi hal itu sangat menarik dan semoga jadi materi dagelan saja. Indonesia jadi tersenyum kembali sehabis melihat debat (debat Capres gotong royong beberapa waktu lalu). Yang pada melihat ibarat itulah kondisinya," kata Nurhadi ditemui di rumahnya di RT 6 RW 4, Desa Golan Tepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2019).

Kata 'balita' yang dimaksud Nurhadi yaitu mereka para admin media umum dan timnya yang selama ini berada di diam-diam akun media umum @Nurhadi_Aldo. Dengan wajah serius, laki-laki tukang pijat ini berharap, gaya dagelan timnya bisa menyegarkan suasana jelang pemilu.

"Semoga ke depan, berbuat lebih baik, berucap lebih baik, bersikap lebih baik. Dengan harapan, hasilnya lebih baik," imbuh Nurhadi.


Apakah dengan adanya unggahan mundur, berarti tidak akan bermedia sosial ria?

"Masih lah (bermedia sosial). Itu kan untuk guyonan," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Nurhadi bercerita bahwa beliau dengan para anggota tim sudah ibarat keluarga. Mereka juga asling berkomunikasi di grup percakapan yang dinamai Bank Dildo Indonesia.

"Kami komunikasi terus. Guyonan, canda-candaan. Ada Edwin, Dika, Yono, Rizki, Reza. Suka bercanda saja. Merek cerdas-cerdas," ujar Nurhadi.

Dia mempertegas lagi, bahwa unggahan pamit undur diri hanya bercanda semata. Bukan hal yang sebenarnya.


"Candaan. April Mop. Terus saya jawab, April mep. Yang artinya, April sudah mepet tanggal 17. Kita harus lebih waspada," tambah dia.

Nurhadi juga menceritakan, kalau beliau karenanya bertemu dengan orang-orang yang ada di diam-diam memainkan tugas menggelontorkan lelucon, atau guyonan receh perihal dirinya.

"Kami banyak cerita, guyon-guyon, foto-foto. Bertemu ketika pembukaan grup Serawung. Kebetulan pengguntingan pitanya, mendatangkan Presiden nomor urut 10. Serawung yaitu grup kreatif di Yogyakarta. Senang ya," ungkap dia.

"Saya memang berharap bisa bertemu semua. Edwin dan kawan-kawan. Selepas pemilu, lihatlah ada kejutan dari kami. Kalau mulanya kami diterima warga Indonesia. Katanya bisa menghibur, ke depan kami berharap bisa menghibur siapapun yang butuh hiburan, menyenangkan siapapun yang butuh kesenangan," harapnya.

Dia berharap pada pemilu 17 April nanti, kalau selama ini ada yang bersitegang, mengolok satu sama lain, semoga bisa berpikir hal yang baik.

"Dipikir lah. Apa yang akan diperbuat, dipikir. Akibatnya pada anak, bagaimana. Masak mau begitu terus. Jangan hingga ada orang bau tanah yang tidak dewasa, makin terpelajar balig cukup akal saja. Siapa pun pemenangnya, sekuat apapun mereka, karenanya tunduk pada angka 1 (Allah SWT)," ucap Nurhadi.

Menurutnya, hal itu yaitu kenyataan hidup lantaran orang hidup akan selalu dengan angka.

"Duit juga angka. Tapi apapun kalian, sehebat apapun kalian, insan akan kembali pada angka 1," beber dia.

Dalam kesempatan itu, Nurhadi juga membeberkan telah bertemu Presiden Joko Widodo di Medan beberapa hari lalu. Apakah ada seruan untuk menentukan atau gabung Capres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin?

"Oh ndak. Pak Jokowi ketemu saya dan bilang, sehat Pak Nurhadi? Saya sehat, Pak. Ya sudah, kita salaman. Jabat bersahabat kayak keluarga. Bahkan ketika saya didatangkan, saya harap tidak ada wartawan yang meliput, takutnya itu dijadikan masalah," kenangngya ketika temu Jokowi.

"Nanti dikiranya saya dan admin dikira settingan. Padahal nggak. Mengalir saja. Kami saling mengikat. Dengan rasa saling hormat," tanbah dia.

Namun ketika ketika itu tidak ada media, namun foto dia, sedang berfoto bersama Jokowi beredar luas. Nurhadi meyakini kalau itu lantaran hadirin ketika itu mengambil gambar lantaran antusias yang tinggi. Dia tak ambil pusing kalau ada anggapan Nurhadi condong ke kubu capres 01.

"Terserah anggapan mereka. Saya juga bisa beranggapan ke mereka. Janganlah ngeceh-ngeceh pikiran. Gunakan pikiran yang sebaik-baiknya. Gunakan waktu sebaik-baiknya," tanbah Nurhadi.

Nurhadi juga memberikan harapannya semoga tak ada yang golput di pemilu. Dia mengaku memberi saran kepada anggota timnya, bahwa hidup itu harus punya pemimpin.

"Hidup itu harus punya pemimpin. Walaupun pemimpinnya pendosa, kalau memang tidak ada pilihan. Tapi kalau ada pilihan, maka harus menentukan yang terbaik. Terbaik bukan untuk ukuran pribadi. Untuk asal senang," kata dia.

"Ukuran baik itu ya kembalinya ke agama, ke negara. Milih yang terbaik. Dan yang terbaik semoga, jadi," harapnya terhadap pilpres nanti.



Simak Juga 'd'Happening Capres Fiktif Nurhadi, Politik Tronjal Tronjol':

[Gambas:Video 20detik]



Sumber detik.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)