Buya Syafii Maarif. Foto: Atika Lulu Zahra/detikcomSleman -Buya Syafii Maarif menyebut pihak yang merekomendasikan untuk diadakannya NKRI bersyariah merupakan penumpang gelap. Buya Syafii menentang dengan tegas perihal tersebut.
"Nggak ada gunanya itu, nggak akan laris itu. Ngapain harus syariah-syariah, itu penumpang gelap," kata Buya Syafii Maarif kepada wartawan di kediamannya di Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (14/8/2019).
Namun Buya Syafii tak melanjutkan pernyataannya. Saat ditanya siapa penumpang gelap yang dimaksudnya, Buya Syafii menentukan diam.
Dalam kesempatan itu Buya Syafii juga mengomentari HUT RI ke-74 yang jatuh pada 17 Agustus 2019. Buya Syafii mengingatkan kemerdekaan Indonesia diraih melalui jalan revolusi oleh jagoan bangsa.
"Jadi ada tiga negara di Asia-Afrika itu yang (merdeka) dengan revolusi, Indonesia, Vietnam dan Aljazair. Itu sama, itu (merdeka) dengan perjuangan," ungkapnya.
"Oleh alasannya yaitu itu, politisi atau siapapun jangan melupakan ini. Rakyat berkorban terlalu banyak ya, banyak sih jagoan yang tanpa tidak kita kenal namanya," sambungnya.
Selanjutnya Buya Syafii juga berpesan kepada pemerintah biar lebih memperhatikan masyarakat yang tinggal di kawasan pelosok dan terluar. Sebab bagaimanapun mereka juga potongan dari Indonesia.
"Ini negara besar dan nggak simpel (mengelolanya). Oleh alasannya yaitu itu, jika mau membangun Indonesia jangan hanya (dengan) kacamata dari Jakarta, lihat daerah-daerah terluar itu. Ini Indonesia," tutupnya.
Simak Video "BPIP Tak Setuju dengan NKRI Bersyariah"
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon