Tuesday, July 23, 2019

Tni Berdiri 1,6 Km Jalan Dan Bedah 8 Rumah Di Trenggalek

TNI Bangun 1,6 Km Jalan dan Bedah 8 Rumah di TrenggalekTNI bedah rumah tak layak huni/Foto: Adhar Muttaqin

Trenggalek -Sebanyak 150 personel adonan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (AD) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (AU) diterjunkan ke Trenggalek untuk membangun jalan dan delapan rumah layak huni. Itu merupakan aktivitas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Komandan Kodim 0806 Trenggalek Letkol Inf Dodik Novianto mengatakan, TMMD ke-105 digelar di dua desa. Yakni di Desa Sumurup dan Domyong, Kecamatan Bendungan.

Jumlah pegawapemerintah Tentara Nasional Indonesia yang terlibat sebanyak 150 dari Batalyon 511 Blitar, Batalyon 521 Kediri dan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Madiun. Program tersebut didukung personel Polres dan Pemerintahan Kabupaten Trenggalek.

"Kemudian untuk target juga ada dua macam yaitu secara fisik dan non fisik atau target fisiknya berupa kegiatan pembangunan rehab rumah tidak layak huni. Rabat jalan dan pembangunan tembok penahan jalan. Sedangkan non fisik berupa penyuluhan sosial dan kesehatan, melalui kerjasama dengan dinas kesehatan, dinas sosial dan BNN," kata Dodik, Selasa (23/9/2019).

Lokasi lereng pegunungan di Kecamatan Bendungan menjadi target TMMD alasannya ialah masih banyak infrastruktur dasar yang membutuhkan percepatan pembangunan guna mempermudah terusan masyarakat. Hal itu juga disinkronisasi dengan aktivitas yang pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah daerah.


"Sebelum dibangun ini, kondisi jalan menang cukup sulit berupa makadam dan tidak mengecewakan curam. Kondisi itu tentu akan menghambat terusan masyarakat. Terbukti dikala dilakukan pengecoran beberapa material harus dilangsir alasannya ialah kendaraan tidak sanggup menjangkau," terangnya.

Pengerasan jalan sepanjang 1.620 meter tersebut dibutuhkan akan memangkas waktu tempuh sekaligus mempermudah terusan warga di dua desa itu. Dari semula lebih dari setengah jam menjadi sekitar 10-15 menit.

"Jaraknya gotong royong erat tapi alasannya ialah terusan sulit maka banyak yang memutar melalui desa lain yang cukup jauh," imbuhnya.

Mantan Komandan Batalyon 511 Blitar ini menyampaikan, pelaksanaan pembangunan dilakukan secara gotong royong dengan masyarakat sekitar. Sedangkan anggaran pembangunan ditanggung pemerintah daerah.

Selain pembangunan jalan, Tentara Nasional Indonesia juga membangun delapan rumah di kedua desa yang sebelumnya diketahui tidak layak huni. Rumah target pembangunan ialah hunian yang masih terbuat dari materi non permanen dan hanya berlantai tanah.

"Sebelum dibedah kondisi rumah warga target ini memang kurang layak. Dengan kerjasama dengan pemerintah dengan pemerintah kami berharap aktivitas TMMD sanggup meningkatkan kualitas hidup warga," imbuh Dodik.


Pelaksanaan aktivitas tersebut akan dikebut selama 30 hari sampai 8 Agustus mendatang. Seluruh pekerjaan pada objek target mulai dari rabat jalan, bedah rumah, pembangunan TPJ sampai pembangunan musala dibutuhkan akan tuntas sesuai rencana.

Seorang warga yang mendapat aktivitas bedah rumah Dwi Siswanti mengaku, sebelum dilakukan pembangunan oleh tim TMMD dan warga, kondisi rumahnya masih terbuat dari papan dan sebagian di antaranya dari bambu.

"Ya boleh dibilang kurang layak lah. Karena maklum kami suami saya hanya buruh tani. Saat itu yang penting kami punya rumah, itupun kami berdiri dengan susah payah," kata Dwi.

Pasangan muda ini mengaku aktivitas bedah rumah RTLH tersebut cukup membantu bagi masyarakat kecil untuk mendapat rumah yang lebih layak. Apalagi dengan sistem gotong royong maka proses pelaksanaan pembangunan sanggup lebih cepat terlaksana.

"Kami tidak membayangkan sanggup lebih cepat mewujudkan rumah yang lebih layak. Waktu itu dikala didatangi Pak RT dan bapak Tentara Nasional Indonesia untuk dibedah rumahnya eksklusif kami iyakan," pungkasnya.

Sumber detik.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)