
Tercatat ada dua turis abnormal asal Australia dan Belanda yang sudah menjadi korban. Mereka yang kebetulan sedang berjalan kaki di Gang Batik Kampung Prawirotaman, Brotokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta masing-masing dikerjai tersangka pada 13 dan 29 Juni 2019.
Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo, menuturkan penangkapan SP bermula dari pengaduan korban dan warga Kampung Prawirotaman. Warga bingung sebab sudah dua kali turis abnormal yang melintas di area kampung payudaranya diremas oleh orang tak dikenal.
Tersangka SP, kata Kompol Tri, selalu mengendarai sepeda motor Yamaha NMAX ketika beraksi. Modusnya si tersangka terlebih dahulu mencari korban. Ketika menjumpai turis abnormal berjalan kaki seorang diri, SP dengan cepat melaksanakan agresi cabulnya kemudian pergi.
"Modusnya tersangka nongkrong dulu, mengamati sasaran. Pada dikala sasaran berjalan sendiri didekati, pribadi dipegang (payudara korban). Dia naik sepeda motor yang dikala ini sepeda motornya sudah kita sita atau sudah kita amankan," tuturnya.
Guru asal Seyegan, Kabupaten Sleman itu berhasil diamankan pada Senin (15/7). Tertangkapnya SP, lanjut Kompol Tri, tak lepas dari tugas serta warga Kampung Prawirotaman. SP diamankan oleh warga sebab gerak-geriknya dianggap mencurigakan.
"Jadi kemarin ada orang yang mencurigakan yang nongkrong, wira-wiri di sekitaran Prawirotaman terus diamankan oleh masyarakat bahu-membahu kita dari kepolisian. Kita amankan dan kita introgasi. terus kita data," ungkapnya.
"Kita cocokkan dengan kejadian-kejadian (tindak asusila dengan korban bule) pada awal Bulan Juni. Ternyata yang bersangkutan memang diduga sebagai pelaku dari tindak pidana pelanggaran kesusilaan," sambung Kompol Tri.
Kompol Tri mengatakan, tersangka SP kepada penyidik mengakui seluruh perbuatannya. Kini penyidik telah mengamankan beberapa barang bukti yang digunakan SP untuk beraksi, menyerupai sepeda motor Yamaha NMAX, helm abu-abu dan jaket warna hitam.
"Untuk motifnya sendiri berdasarkan keterangan dari tersangka ialah iseng, tertarik melihat orang abnormal yang berjalan sendiri, terus iseng dipegang barang sensitifnya itu (payudara korban). Pengakuan dari tersangka gres melaksanakan dua kali ini," tutur Kompol Tri.
Kini tersangka SP masih ditahan di Mapolsek Mergangsan Kota Yogyakarta. Pria beristri dan beranak satu itu terancam eksekusi dua tahun delapan bulan penjara. "Nanti dikenakan Pasal 281 (KUHP) dengan bahaya dua tahun delapan bulan," sebutnya.
Sementara tersangka SP kepada wartawan mengaku mempunyai ketertarikan dengan turis mancanegara. Namun ia berdalih perbuatannya hanya sebab iseng dan khilaf belaka.
"Karena rata-rata orang abnormal itu kan cantik. Biasanya kan (berpakaian) terbuka, tapi nggak ada unsur nafsu. Ya hanya sekedar iseng dan khilaf," kata tersangka SP sambil menundukkan kepalanya.
Tersangka SP mengaku meratapi perbuatannya. Dia juga berencana mengundurkan diri dari SD tempatnya mengajar. "Sementara belum ini, tapi kemungkinannya nanti mengajukan resign (pengunduran diri)," tutupnya.
Aksi pelecehan dengan meremas payudara turis abnormal bukan hanya kali ini saja terjadi di Yogya. Tahun kemudian kasus serupa juga terjadi di lokasi yang tak jauh dari kejadian sekarang. Saat itu seorang turis bule menjadi korban begal payudara di tempat kampung wisata Prawirotaman, Kota Yogya.
Bule itu mendapat perlakuan pemerkosaan ketika berjalan kaki bersama seorang temannya sesama bule di Gang Batik Gringsing, Jalan Prawirotaman 1, Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan. Dari rekaman CCTV sebuah hostel, pelaku seorang laki-laki mengendarai sepeda motor. Hingga kini identitas pelaku masih misterius.
Simak Video "Turis Bule Kaprikornus Korban 'Begal' Payudara di Yogya"
Simak Video "Bermodus Obati Jerawat, Oknum Guru Tega Cabuli Siswanya"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon