
Jakarta -Sejak Februari lalu, istri presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, telah divonis menderita kanker darah. Setelah menjalani serangkaian perawatan di National University Hospital (NUH) Singapura, Ani Yudhoyono meninggal hari ini.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah meninggal dunia Ibu Ani pada pukul 11.50 waktu Singapura. Semoga almarhumah husnul khotimah," tulis politikus Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter-nya, ibarat dilihat detikcom, Sabtu (1/6/2019).
Berikut ini sekilas perjalanan Ani Yudhoyono:
Mental Anak Prajurit dan Gadis Tomboy
Dalam buku biografi berjudul 'Kepak Sayap Putri Prajurit', yang dituturkan ulang oleh Alberthiene Endah, Ani mengaku semenjak kecil mentalnya sudah terlatih. Sebab, ketika itu didikan ayahnya sebagai orang militer memang disiplin.
"Setiap detik yang mengiringi hidupku telah memperlihatkan bantuan dalam pembentukan pembentukan mental menjadi semakin utuh sebagai pribadi, istri dan ibu," kata Ani dalam buku tersebut.
Selain itu, ketika kecil Ani dikenal sebagai gadis tomboi. Dia gemar memanjat pohon cermai dan mangga. Bahkan ketika sekolah, beliau kerap menumpangi truk bersama teman-temannya.
Berpindah-pindah Sekolah
Karena pekerjaan ayahnya yang sering berpindah-pindah, Ani sempat beberapa kali berpindah sekolah. Namun tercatat, Ani pernah bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Immanuel Medan Sumut dan SMAN 24 Jakarta. Dia juga pernah berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Nasrani Indonesia (UKI), Jakarta, tapi tak selesai sebab harus ikut orang renta yang berpindah kiprah ke Korea Selatan sebagai Duta Besar RI. Namun jadinya beliau melanjutkan kuliah lagi dan lulus sebagai sarjana ilmu politik di Universitas Terbuka (UT).
Pertemuan dengan SBY
Pertemuan Ani dengan SBY dimulai ketika Ani sering ikut ayahnya, Sarwo Edhie, yang ketika itu merupakan Gubernur Akabri. Ani selalu hadir dalam program ayahnya.
Tahun 1973 yakni waktu pertama kalinya Ani bertemu dengan SBY. Saat itu bertepatan dengan program pelantikan barak taruna di Magelang. Ani, yang masih gadis, terpesona oleh sosok SBY yang berwibawa, tampan, atletis, dan tenang.
Buntut pertemuan itu, SBY jadinya bertandang ke rumah Ani. Dari sinilah, mereka mulai merangkai dongeng cinta dengan saling berkirim surat. Pada 1974, ketika Sarwo Edhie menjadi duta besar, Ani dan SBY jadinya resmi bertunangan. Tepat sesudah SBY menjadi perwira lulusan terbaik 1973.
Karena Ani berada di Korea Selatan ketika itu, mereka pun terpaksa menjalin korelasi jarak jauh selama 1,5 tahun. Namun korelasi jarak jauh itu terbayar oleh ijab kabul mereka pada 30 Juli 1976 di Ballroom Hotel Indonesia.
Menjadi Ibu Negara
Terhitung semenjak 29 Oktober 1999, Ani Yudhoyono menjadi Ibu Menteri sesudah SBY diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada periode Presiden Abdurrahman Wahid. Statusnya itu berlanjut ketika SBY menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) periode Presiden Megawati Soekarnoputri. Selain itu, beliau aktif dalam banyak sekali acara sosial di Persit (Persatuan Istri Tentara) Kartika Chandra Dharma Pertiwi dan Dharma Wanita selama SBY menjabat menteri.
Lantas, status Ani berubah lagi pada 20 Oktober 2004. Ani Yudhoyono resmi menyandang status Ibu Negara Republik Indonesia. Pasalnya, ketika itu SBY resmi menjadi Presiden RI pertama yang menang melalui proses pemilu. Di sela-sela kegiatannya sebagai Ibu Negara, Ani juga sempat memegang jabatan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
Punya Hobi Fotografi
Ani Yudhoyono juga diketahui mempunyai hobi di bidang fotografi. Dia gemar memotret banyak sekali objek dan mengunggah hasil jepretannya itu di akun Instagram-nya. Ani mengaku hobi fotografinya itu muncul ketika beliau melihat sang ayah mencuci kertas foto. Sejak itu, Ani tertarik pada fotografi dan mulai berguru secara otodidak.
Mengidap Kanker
Ani Yudhoyono mengidap kanker darah dan harus menjalani pengobatan serta perawatan intensif di National University Hospital Singapura. Hal itu diungkapkan SBY, yang bicara soal kondisi sang istri lewat video dari Singapura.
Ibu Ani menjalani pengobatan di Singapura semenjak 2 Februari 2019. Pengobatan dilakukan atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
Tonton video Imelda Sari: Mohon Dimaafkan Segala Kesalahan Ibu Ani Yudhoyono:
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon