
Sleman -Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjajal motor listrik untuk berkeliling kompleks Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam momen itu Menhub Budi didampingi jajaran Kemenhub dan pimpinan Fakultas Teknik UGM.
Mengenakan jaket hitam dengan terpasang pin bertuliskan 'VIAR', Budi menjajal motor listrik di timur Gedung Pusat Balairung UGM. VIAR ialah produsen otomotif di Indonesia yang bekerja sama dengan UGM dalam berbagi motor listrik.
Budi mengapresiasi pengembangan kendaraan bertenaga listrik yang dilakukan UGM bekerja sama dengan VIAR. Pihaknya pun mendorong semoga motor listrik tersebut semakin banyak dipakai masyarakat sehingga dapat menjadi angkutan massal.
"Kalau (kendaraan bertenaga listrik) sudah dipakai niscaya ada populasi, jikalau ada populasi niscaya harganya akan turun. Nanti kita mintakan fasilitas fiskal dan sebagainya," sambung alumnus Fakultas Teknik UGM ini.
Jika populasi kendaraan bertenaga listrik meningkat, maka hal itu akan memudahkan pemerintah dalam menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). Oleh karenanya, pihaknya berharap pengguna kendaraan listrik di Indonesia meningkat.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengapresiasi pengembangan kendaraan beroda empat listrik termasuk recycling battery yang dilakukan sivitas akademika UGM. Sebab, dilema baterai dalam berbagi kendaraan beroda empat listrik memang menjadi problem tersendiri.
"Karena apa? Karena yang namanya baterai itu selalu menjadi momok dari kendaraan beroda empat listrik, yang alasannya berat, yang alasannya mahal, yang alasannya umurnya terbatas, yang alasannya limbah pembuangannya akan merusak lingkungan," tutur Budi.
"Nah ini (problem baterai kendaraan beroda empat listrik) diselesaikan dengan suatu penyelesaian penggunaan recycling battery atau penggunaan kembali atas baterai-baterai itu," lanjutnya.
![]() |
"Kalau pengembangan (kendaraan bertenaga listrik) itu kan kita nggak punya industrinya. Makara universitas itu jangan diperlukan menghasilkan produk kendaraan beroda empat (listrik). Kan kita cuma punya orang pintar (otomotif). Makara industrinya harus ada," paparnya.
Selain itu, kata Eka, regulasi dalam negeri juga harus diubah dengan mengakomodir pengembangan kendaraan listrik. "Kalau ada orang mau jualan (kendaraan listrik) di sini, teknologinya harus dikembangkan di sini memakai tenaga lokal," tutupnya.
Simak juga video "Menhub Bicara Kendaraan Listrik dan Polusi Indonesia":
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon