Wednesday, August 14, 2019

Ulama Di Blitar Meninggal Tertabrak Sapi Kurban, Pcnu Kehilangan Muharrik

Ulama di Blitar Meninggal Tertabrak Sapi Kurban, PCNU Kehilangan MuharrikKarangan bunga dari Bupati Blitar di rumah sedih (Foto: Erliana Riady/File)

Blitar -Suasana sedih menyelimuti seluruh jamaah Nahdlatul Ulama Blitar. Meninggalnya Ketua MWC NU Selopuro Kiai Sureki jawaban tertabrak sapi kurban menciptakan prihatin kaum Nahdliyin. Mereka sangat kehilangan seorang penggagas atau muharrik yang berdedikasi tinggi.

Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahyat mengungkapkan rasa kehilangan mendalam. Bagi Kiai Masdain, Kiai Sureki ialah sahabat yang tak tergantikan. Kebaikan almarhum dilakukan dengan tulus dan ikhlas.

"Kami sudah usang bersahabat. Almarhum itu betul-betul mengabdi dengan nrimo dan ringan. Dibutuhkan siapapun dan kapanpun, selalu siap," kata Kiai Dain dihubungi detikcom, Rabu (14/8/2019).

Kabar meninggalnya Kiai Sureki, bagi warga NU Blitar ibarat kehilangan seorang penggagas atau muharrik. Kiprah almarhum dikenal selalu memberi solusi setiap persoalan di masyarakat maupun organisasi. Serta kepedulian almarhum yang tinggi pada pengkaderan NU menciptakan almarhum menerima gelar muharrik atau penggagas NU.


"Itulah kelebihan almarhum. Menggapai dan membangun kebersamaan untuk kemajuan bersama. Beliau aktif dan berpikir obyektif. Makanya, kami beri gelar almarhum ini muharrik NU Blitar," ungkapnya.

Terkait peristiwa alam tertabraknya Kiai Sureki sampai meninggal, Kiai Dain tak sanggup banyak memberi tanggapan.

"Saya ndak sanggup berpikir lain-lain ya. Semua peristiwa itu sudah ada yang merancang. Jadi, tidak sanggup terlalu kita risaukan. Yang jelas, kami tata kembali agar peristiwa ibarat itu tidak terulang," tandasnya.

Kiai Sureki merupakan Ketua MWC NU Selopuro. Almarhum dikabarkan meninggal, sehabis tertabrak sapi kurban yang terlepas dan lari kencang. Musibah itu terjadi di Masjid Miftahul Jannah Wlingi, Minggu (11/8/2019).

Kiai Sureki mengalami luka parah di kepala bab kiri belakang. Senin (12/8/2019) korban sempat dirawat dan menjalani operasi. Namun kondisinya koma. Selasa malam sekitar pukul 19.55 wib, Kiai Sureki meninggal dunia.


Ribuan Nahdliyin tiba ke rumah sedih pagi tadi. Informasi yang dihimpun detikcom, semua pimpinan NU di tiap kecamatan di Kabupaten Blitar juga melayat. Bahkan, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah, juga nampak hadir di antara para pelayat.

Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini memimpin doa, sebelum mayit Kiai Sureki diberangkatkan ke TPU terdekat di Desa Mronjo Kecamatan Selopuro.

Sumber detik.com


EmoticonEmoticon