
Sleman -
Plt Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono angkat bicara soal pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu perihal kurikulum Pancasila di sekolah tinggi tinggi. Menurutnya, kurikulum Pancasila sudah ada namun terkendala substansi penyampaian.
"Sudah, sebetulnya (kurikulum) Pancasila yang sudah ada di kampus sudah ada dalam peraturan Perundang-undangan Nomor 12 Tahun 2012," kata Hariyono ketika ditemui di Balai Senat UGM, Kamis (15/8/2019) sore.
"Seperti di pasar, kenapa ada pedagang yang dapat kuasai hulu dan hilir, itu berarti kan bertentangan dengan sila kelima," ucapnya.
Diketahui, Menhan Ryamizard mempunyai saran semoga paham radikal tidak berkembang di sekolah tinggi tinggi tanah air. Salah satu caranya dengan memasukkan kurikulum Pancasila di kampus.
"Lha ini alat untuk menyaringnya, harus ada kurikulum Pancasila," ujar Ryamizard seusai mengisi kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Selasa (13/8) lalu.
Tak hanya itu, Ryamizard juga menyarankan pihak kampus menerapkan hukum tegas terhadap kelompok berpaham radikal yang berkeliaran di kampus. Ia meminta kelompok berpaham radikal di kampus dikeluarkan.
"Tidak suka Pancasila, keluar. Itu sudah dilaksanakan di Unhan (Universitas Pertahanan Indonesia), ada beberapa orang tidak suka (Pancasila) keluar!" tegasnya.
Menhan: Kalau Pancasila Diotak-Atik, Bangsa Akan Lemah:
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon