Tuesday, July 23, 2019

Klhk Gelar Apel Siaga, Polisi Hutan Lakukan Simulasi Penyergapan

KLHK Gelar Apel Siaga, Polisi Hutan Lakukan Simulasi PenyergapanFoto: Akfa Nasrulhak/detikcom

Jakarta -Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) menggelar Gakkum Festival 2019. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus publikasi kinerja lima tahun Dirjen Gakkum (KLHK) semenjak dibentuknya pada 2015.

Gakkum Festival digelar di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, selama tiga hari pada 23-25 Juli 2019. Pada hari pertama pembukaan, KLHK menggelar apel siaga bersama Polisi Kehutanan (Polhut), Satuan Polhut Reaksi Cepat (SPORC) Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH), serta Penyidik PNS (PPNS).

Dirjen Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani selaku pembina apel mengingatkan banyaknya pelaku kejahatan kehutanan yang ada di depan mata. Mereka melaksanakan banyak sekali macam cara untuk mendapat laba namun berdampak pada kerusakan hutan.

"Pelaku kejahatan LHK mulai dari perorangan hingga korporasi kadangkala didukung oleh oknum aparat. Modus yang dipakai terus berkembang, mulai dari menebang pohon secara tradisional hingga penggunaan teknologi dan juga memanipulasi dokumen yang ada," ujar Rasio dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (23/7/2019).


"Kejahatan ini makin kompleks dan memerlukan energi SDM dan taktik untuk menanggulangi kejahatan ini," tambahnya.

Untuk mengatasi kejahatan luar biasa kehutanan itu, lanjut Rasio, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Ia berpesan kepada pegawanegeri penegak aturan akseptor apel untuk bersinergi dan meningkatkan keterampilan di lapangan untuk mencegah kejahatan.

"Aparat penegak aturan harus berintegritas, terus-menerus meningkatkan kompetensi, serta membangun sinergitas dengan pegawanegeri penegak aturan lainnya," ujarnya.

Setelah digelar apel, acara dilanjutkan dengan simulasi untuk mengatakan keterampilan dengan atraksi dari SPORC Polisi Kehutanan. Dalam kesempatan itu, para polisi kehutanan beraksi dengan simulasi penyergapan di sebuah hutan. Peralatan senjata lengkap dipakai hingga properti yang menggambarkan seperti berada di tengah hutan.

Mereka mengatakan keahlian menembang dan bela diri dengan teknik dan taktik penyergapan, kemampuan menuruni jurang, hingga rappelling dari helikopter yang diikutsertakan dalam simulasi. Di pengujung simulasi, tak hanya penyergapan para penebang liar, tapi juga penyelundupan satwa liar. Para polisi disimulasikan menjinakkan buaya yang diceritakan akan diselundupkan.

Pemandu simulasi menjelaskan, di seluruh Indonesia terdapat 16 Brigade SPORC dengan jumlah 525 personel.


"Sejak tahun 2015, SPORC telah berperan aktif dalam mendukung pencapaian kerja Dirjen Gakkum KLHK. Di antaranya adalah operasi pemeliharaan hutan sebanyak 420 kali dengan hasil 17.028.968,15 hektare luas daerah hutan yang diamankan, " ujar petugas pemandu simulasi.

"Walaupun sudah banyak yang kita lakukan, namun hal ini masih belum sepenuhnya menuntaskan permasalahan LHK. Namun, apa yang kita lakukan selama ini mengatakan janji yg serius dalam evakuasi SDA. Kita harus bekerja terus, menjaga SDA untuk generasi ketika ini dan yang akan datang," tambahnya.

Sumber detik.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)