
"Namanya juga minta kan boleh-boleh saja. Tapi koalisi pemerintahan niscaya akan bundar memilih satu bunyi alasannya ialah bunyi kita di dewan perwakilan rakyat itu 62 persen. Kaprikornus nanti di MPR kan lalu mempertimbangkan suara-suara dari utusan daerah. Pasti ada dalam komposisi itu," ujar Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).
Pramono menjelaskan prosedur pengisian jabatan pimpinan MPR bergantung pada koalisi. Namun ia memastikan dingklik Ketua dewan perwakilan rakyat akan diisi kader PDIP alasannya ialah meraih bunyi terbanyak di Pemilu 2019.
"Jadi intinya, tentunya Ketua MPR ini alasannya ialah memang cara dan sistem pemilihannya berbeda dengan Ketua DPR. Kalau Ketua dewan perwakilan rakyat kan otomatis lima terbesar menjadi pimpinan. Bagaimana pengaturan untuk Ketua MPR? Ini sangat bergantung dari koalisi sendiri. jikalau Ketua dewan perwakilan rakyat kan hampir dipastikan dari PDI Perjuangan," kata Pramono, yang ketika ini menjabat Sekretaris Kabinet.
Saat ini dingklik Ketua MPR diincar PKB, PPP, Gerindra, hingga Partai Demokrat. Pramono menyebut nama-nama yang diusulkan mengisi dingklik pimpinan MPR dari koalisi Jokowi belum diputuskan.
"Siapa yang MPR tentunya, di internal koalisi pemerintah akan ada pembicaraan itu. Mengenai siapa yang akan menjadi Ketua MPR, siapa yang akan diajak dalam komposisi itu, kini dalam tahap pembicaraan itu. Mengenai siapanya belum hingga di sana," kata Pramono.
Demokrat Ikut Berebut Kursi Ketua MPR:
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon