
Bantul -Sejumlah perguruan tinggi di Daerah spesial Yogyakarta (DIY) kembali menyerukan perdamaian pascaaksi ricuh 22 Mei 2019. Mereka mengajak segenap elemen bangsa kembali merajut persatuan.
"Bangsa Indonesia harus bersyukur alasannya yakni pelaksanaan Pemilu serentak telah usai dan telah terpilih pemimpin dan wakil rakyat periode 2019-2024," ujar Rektor Universitas Alma Ata, Hamam Hadi, Rabu (29/5/2019).
Hal itu disampaikan Hamam ketika membacakan deklarasi permintaan perdamaian di Universitas Alma Ata. Turut hadir ketika deklarasi Rektor UGM Panut Mulyono, Rektor UNU Yogyakarta, Purwo Santoso, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
Seruan perdamaian pascaaksi ricuh 22 Mei sebelumnya sudah digaungkan civitas akademika UGM, Jumat (24/5) lalu. Kala itu Rektor UGM Panut Mulyono juga menekankan perlunya dirajut kembali persatuan bangsa.
Berikut permintaan perdamaian dari Universitas Alma Ata:
1. Tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Menahan diri dari mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sanggup memperkeruh suasana dan melahirkan kontroversi di masyarakat.
3. Menggunakan cara-cara tenang dan konstitusional dalam merespon ketidakpuasan atas hasil Pemilu.
4. Menerima dan mematuhi keputusan apapun dari Mahkamah Konstitusi sebagai forum negara yang berwenang menciptakan keputusan dan harus dijunjung tinggi kehormatannya.
5. Mengembangkan dan menerapkan sistem demokrasi yang modern, beretika dan berkeindonesiaan.
6. Menghentikan nafsu untuk memproduksi, membuatkan ataupun mengikuti berita-berita hoax alasannya yakni sanggup meruntuhkan peradaban dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
7. Melakukan rekonsiliasi dan menyatukan langkah untuk membangun Indonesia gres di bawah kepemimpinan Presiden dan Wapres Republik Indonesia terpilih
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon