
Yogyakarta -Tepat pukul 16.18 WIB atau 12.18 waktu Arab Saudi nanti, matahari sempurna berada di atas Kakbah. Waktu tersebut merupakan momentum yang sempurna bagi umat muslim untuk meluruskan kembali arah kiblat.
Kasi Pembinaan Syariah Bidang Urais Binsyar Kanwil Kemenag Daerah spesial Yogyakarta, Yosep Muniri, menjelaskan fenomena matahari sempurna di atas Kakbah disebut rashdul qiblah. Fenomena ini berlangsung hari ini dan besok.
"Iya (rashdul qiblah) hari ini dan besok. Hari ini sanggup dan besok juga bisa," terang Yosep ketika dihubungi detikcom, Senin (27/5/2019).
"Matahari pas jam tersebut (rashdul qiblah) berada di posisi bersamaan (tepat di atas) Kakbah. Kaprikornus semua bayangan ketika jam tersebut mengarah ke Kakbah," ujar anggota Badan Hisab Rukyat Kanwil Kemenag DIY ini.
"Maka teknisnya itu biar akurat, jadi ketika jam tersebut (rashdul qiblah) kita siapkan mungkin tiang atau bandul untuk diketahui bayangannya, nanti bayangan tersebut itu sama dengan ke arah Kakbah," lanjut Yosep.
Meskipun cara memilih arah kiblat pada ketika rashdul qiblah cukup mudah, namun Yosep menunjukkan beberapa catatan. Pertama berkaitan dengan waktu pengamatan bayangan ketika berlangsung rashdul qiblah.
"Waktunya ketika mengamati bayang-bayang harus sempurna jam sekian, dan jamnya harus diubahsuaikan dengan jam yang betul, khawatir jamnya tidak sesuai dengan (WIB)," paparnya.
Selain itu, Yosep juga meminta umat muslim berhati-hati ketika mencocokkan hasil pengamatan bayangan dengan saf di dalam masjid atau musala. Jika tidak teliti, maka dikhawatirkan terjadi kekeliruan kiblat.
"Waktu membawa jadinya (pengamatan bayang-bayang) ke masjid, ke safnya itu tetap harus hati-hati juga. Dari hasil bayang-bayang dibawa ke masjid itu safnya harus sesuai dengan bayang-bayang," sebutnya.
Namun secara umum Yosep memprediksi pengamatan bayang-bayang ketika rashdul qiblah hari ini tidak akan sulit. "Kebetulan kan kini isu terkini kemarau agak terang, jadi bayangannya sanggup gampang didapat," tutupnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon