
Bantul -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul segera merelokasi rumah warga yang terdampak tanah longsor. Saat ini ada beberapa warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Untuk (warga) yang tinggal di sekitar lokasi tanah longsor memang sudah kami sarankan mengungsi, alasannya kondisi tanah masih rentan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto dikala dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (20/3/2019) malam.
Selain menyarankan warga untuk mengungsi, BPBD juga berniat untuk merelokasi warga yang tinggal di lokasi rawan tanah longsor menyerupai Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul. Namun Dwi belum sanggup memastikan kapan relokasi tersebut akan dilaksanakan.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Bantul, Suharsono menyebut bahwa ia telah berkoordinasi dengan dinas terkait seperri Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Dinas PUPKP) Kabupaten Bantul untuk melaksanakan relokasi. Hal itu dikarenakan proses relokasi tidak sanggup dilakukan secara instan.
"(Untuk relokasi) nanti kita bicarakan sama-sama dengan instansi terkait, alasannya kadang kan ada yang sudah usang tinggal di situ terus jikalau diminta pindah susah. Yang jelas, pertama itu kita koordinasi dengan penghuni rumah (yang berada di lokasi tanah longsor) dulu," ungkapnya dikala ditemui di kompleks makam raja-raja Mataram di Dusun Pajimatan, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Bantul, Rabu (20/3/2019).
![]() |
Suharsono menambahkan, pasca dihentikannya operasi pencarian, Pemkab Bantul tetap akan memberi tunjangan logistik dan psikologis kepada para korban yang terdampak banjir serta tanah longsor.
"Bantuan tetap kita berikan, menyerupai logistik dan psikologis supaya sanggup mengurangi beban masyarakat yang terdampak (banjir dan tanah longsor di Bantul)," pungkasnya.
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah spesial Yogyakarta (DIY) selain pertolongan pertama dan penyelematan pada dikala insiden juga mengerahkan personel untuk membantu membersihkan jalan, rumah dan sumur warga yang terdampak serta pelayanan kesehatan keliling.
Hingga 19 Maret 2019, PMIDIY telah mengerahkan 234 personel, 3 bahtera karet, 1 truk tangki, 15 ambulans, kendaraan 4x4 sebanyak 14 mobil, kendaraan operasional 10 unit. Selanjutnya mendistribusikan 100 selimut, terpaulin 27 lembar dan alat-alat kebersihan menyusul efek hujan deras dan topan yang melanda DIY pada 17 Maret 2019 lalu.
"PMI telah mengerahkan tim kesehatan melayani masyarakat terdampak di kecamatan Kretek Bantul dan Panjatan Kulon Progo sebanyak 166 orang", tutur Arif Rianto Budi Nugroho, Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI DIY.
"Hari ini personel PMI masih bergotong royong untuk mengondisikan tempat terdampak parah juga memperbaiki pipa menyerupai di Wunut Imogiri," tambah Arif
Hal senada juga diungkapkan Ketua PMI DIY GBPH Prabukusumo menyampaikan PMI masih akan melaksanakan pelayanan kesehatan berupa mobile clinic, membantu masyarakat untuk membersihkan lingkungan terdampak, mendistribusikan alat kebersihan, dapur umum untuk relawan PMI dan pencucian sumur.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon