Emha Ainun Nadjib (Foto: Usman Hadi/detikcom)"Pesan saya harus menomorsatukan kearifan bersama sebagai bangsa Indonesia. Tidak sebagai Gerindra, tidak sebagai PDIP, tidak sebagai apapun," ujar Emha Ainun di Rumah Maiyah, Kadipiro, Yogyakarta, Jumat (29/3/2019).
"Tetapi kita menomorsatukan kemenangan rakyat, sehingga kita preventif jaga-jaga jangan hingga terjadi tingkat permusuhan atau bentrok yang hingga tidak dikehendaki," sambung lelaki yang erat disapa Cak Nun tersebut.
Menurutnya, dalam kondisi dikala ini dibutuhkan pemimpin yang berani berinisiatif menjaga persatuan. Pemimpin tersebut harus tampil di atas kepentingan bangsa, bukan kepentingan partai dan golongannya saja.
"Harus ada para pemimpin yang berinisiatif, rendah hati satu sama yang lain, akil satu sama lain dan mengabdi kepada rakyat satu sama lain. Karena di Indonesia ini yang harus menang kan rakyat, bukan kelompok manapun," tegasnya.
Disinggung apakah Cak Nun akan melalui upaya rekonsoliasi dari Yogyakarta, ia tak menjawab secara gamblang. Cak Nun hanya berkilah bahwa ia tak mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan tokoh-tokoh nasional di negeri ini.
"(Pemimpin harus) menghilangkan egonya, terus kumpul sebanyak mungkin orang yang diperlukan, orang-orang tua, tokoh-tokoh yang memang nasionalias, kan gitu," ungkapnya.
"Tapi kan inisiatifnya (rekonsoliasi) dihentikan dari Anda sama saya. Kita kan ndak laris untuk itu," pungkas Cak Nun.
Saksikan juga video 'Wiranto: Masyarakat Harus Tahu Pemimpin yang Dipilih':
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon