Sunday, June 9, 2019

Minta Pilihan Politik Bu Ani Tak Diungkit, Pd Singgung Soal Kekalahan Prabowo

Minta Pilihan Politik Bu Ani Tak Diungkit, PD Singgung soal Kekalahan PrabowoJansen Sitindaon (Foto: Dok. Pribadi)

Jakarta -Partai Demokrat (PD) meminta kubu Prabowo Subianto menyudahi polemik pengungkapan pilihan politik Ani Yudhoyono. Partai Demokrat meminta Prabowo dan tim pemenangannya hingga Partai Gerindra menutup buku terkait duduk kasus itu.

"Sudahlah. Ini kan soal yang sudah selesai ya. Ngapain lagi terus kita perpanjang sih. Kalau Pak Prabowo dan teman-teman di Gerindra tetap merasa apa yang dilakukan Pak Prabowo kemarin itu benar, ya, silakan saja," kata Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon kepada wartawan, Minggu (9/6/2019).


Jansen mempersilakan jikalau Prabowo dan jajarannya berkukuh dengan pendapat mereka. Namun, yang jelas, sang ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat merasa tidak nyaman dengan pernyataan Prabowo soal pilihan politik Ani Yudhoyono. Menurut Jansen, hal itu sangat tak manis dibuka di hadapan publik dalam suasana berduka.

"Yang niscaya pihak keluarga dan Partai Demokrat sebagaimana telah kami sampaikan kemarin merasa sangat tidak nyaman, di konferensi pers dalam suasana dukacita begitu Pak Prabowo masih saja terus-terus membahas-bahas soal politik, apalagi mengungkapkan keluar soal pilihan Ibu Ani di Pemilu 2014 dan 2019. Karena soal pilihan seseorang dalam pemilu itu kan sifatnya rahasia. Sebagaimana prinsip pemilu itu sendiri yang berlangsung bebas umum rahasia. Kaprikornus tidak manis dan tepatlah diungkapkan ke publik entah dengan tujuan dan motif apapun soal pilihan almarhum Ibu Ani di pemilu ini oleh Pak Prabowo," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Jansen juga membantah jikalau partainya tak all out mendukung Prabowo-Sandiaga Uno. Sebab, selama Pilpres 2019, partainya dan para pucuk pimpinannya ikut berjuang memenangkan Praboowo-Sandiaga.

"Dan fakta ini juga sekaligus penegasan kalau tuduhan para pendukung 02 di media umum bahwa Partai Demokrat tidak serius mendukung pak Prabowo menjadi terbantahkan. Kaprikornus mulai kini jangan pernah lagi menuduh Demokrat tidak serius dan sungguh-sungguh mendukung Prabowo. Di TPS, AHY menentukan Prabowo Sandi menang. Di Pacitan kampung halaman Pak SBY, Prabowo Sandi juga menang telak. Dan di Jawa Timur ini Prabowo hanya menang di Pacitan dan Bondowoso saja. Itu harap di catat. Di Kabupaten lain semua kalah. Di Cikeas juga menang," kata Jansen.

"Malah yang menyedihkan dan anomali, Prabowo Sandi malah kalah di TPS di lingkungan daerah Sandi Uno memilih. Padahal ia cawapresnya. Dari fakta ini menunjukan kalau kalahnya 02 itu ya terperinci bukan alasannya ialah Demokrat, SBY, apalagi AHY. Kalau kami sudah bekerja dan menentukan sungguh-sungguh. Tapi kalahnya 02 itu ya alasannya ialah kandidatnya sendiri. Orang di lingkungan rumahnya sendiri aja ia tidak dipilih," sambung dia.

Jansen pun meminta Prabowo dan BPN Prabowo-Sandiaga berfokus pada sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Bukan malah terus menggoreng gosip yang sudah tak ingin dibahas lagi oleh pihaknya.

"Jadi soal-soal ini mari kita tutup buku saja sudah. BPN dan 02 fokus aja kini ke sidang MK. Hadirkan Profesor Laode yang katanya sudah mengumpulkan data data kemenangan 62 persen atau kemudian berubah jadi 54 persen itu ke MK. Bantah itu hasil rapat pleno KPU yang memenangkan 01," ujar Jansen.


Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga buka-bukaan soal insiden kala sang capres mengungkap pilihan politik Ani Yudhoyono yang telah tutup usia. BPN mengungkapkan apa yang disampaikan Prabowo itu ialah informasi eksklusif dari SBY.

"Pak Prabowo dibully ihwal pilihan Bu Ani di Pilpres 2014 dan 2019, padahal info ini didapatkan eksklusif oleh Pak Prabowo eksklusif dari Pak SBY. Dan Pak SBY sendiri yang minta supaya Pak Prabowo testimoni ihwal kebaikan Bu Ani di depan wartawan waktu mau pulang," tulis juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, melalui akun Twitternya, Minggu (9/6/2019).

"Yang disampaikan oleh Pak Prabowo di depan wartawan, persis yang diucapkan Pak SBY ke Pak Prabowo. Nggak ada lebihkan dan nggak ada yang dikurangi. Silakan publik menilai sendiri," ujarnya.



Simak Juga "Pengakuan SBY Tidak Sensitif Keinginan Terakhir Ani Yudhoyono":

[Gambas:Video 20detik]



Sumber detik.com


EmoticonEmoticon