
Magelang -PT KAI Daop 6 Yogyakarta memberikan tiket perhiasan Idulfitri sudah dijual satu bulan sebelumnya. Sejauh ini, tiket perhiasan kereta api Idulfitri gres terjual 50 persen.
"Kami berharap kepada masyarakat tiket KA reguler kan dijual sebelumnya. Kemudian yang tiket perhiasan Idulfitri itu sudah kita jual satu bulan sebelum Lebaran. Ini sudah sebagian besar terjual, tapi masih terjual sekitar 50 persen, masih ada 50 persen yang belum terjual," kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto kepada wartawan di Kantor PNA dan Aset Kebonpolo, Kota Magelang, Jumat (17/5/2019).
Eko menjelaskan bahwa biasanya para calon penumpang gres akan membeli tiket pulang kampung dikala sudah mengetahui pengumuman resmi tanggal libur atau cuti bersama.
"Kasus abolisi tiket itu cukup banyak, jika membatalkan tiket uang diberikan satu bulan sehabis pembatalan. Terus dipotong 25 persen," kata Eko.
Eko menjelaskan pemotongan 25 persen pada abolisi tiket bukan bertujuan untuk mendapat laba bagi PT KAI.
"Tapi itu untuk antisipasi praktik percaloan. Dulu calo itu, misal punya modal Rp1 juta, dibelikan tiket zaman dulu, zaman jahiliyah dibelikan tiket sanggup dua dan tidak laris dikembalikan. Pihak stasiun mengembalikan utuh, tapi kini nggak sanggup begitu tiket nggak laris potong 25 persen. Makara praktik-pratik percaloan itu, sudah mustahil terjadi di kereta api," tegasnya.
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon